
PeluangNews, Jakarta – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menurut rencana baru akan diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025 dengan dana kelolaan hingga Rp14.715 triliun.
Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sudah mengajukan proposal penggunaan sebagian dana himpunan BPI Danantara untuk investasi proyek penghiliran kepada Presiden Prabowo.
Bahlil berharap usulan yang disampaikan itu bisa diterima Presiden untuk mendukung proyek penghiliran di dalam negeri.
Dia beralasan daya tawar Indonesia untuk menarik investasi asing pada program penghiliran relatif kurang kuat selama beberapa tahun terakhir.
Menteri Bahlil mengacu pada pengalamannya selama menjabat Menteri Investasi pada periode 2019 sampai dengan 2024.
“Ini kita lakukan supaya boleh asing, tapi mereka jangan mayoritas sahamnya. Mereka punya teknologi punya pasar, tapi kita punya bahan baku dan kita punya duit,” kata Bahlil di acara Indonesia Economic Summit, Rabu (19/2/2025).
Dia mengaku usulan itu telah disampaikan ke Prabowo dalam beberapa kali kesempatan.
Menurutnya, penggunaan dana investasi dari BPI Danantara bakal mendorong program penghiliran di dalam negeri, serta meningkatkan daya tawar Indonesia bersama dengan investor asing nantinya.
“Jujur saya waktu jadi Menteri Investasi merayu foreign direct investment (FDI) itu kita dianggap negara yang butuh mereka, tapi ketika kita punya capital cukup kita punya bargaining position yang kuat,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo akan meluncurkan BPI Danantara pekan depan dengan dana kelolaan hingga Rp14.715 triliun.
Prabowo menjelaskan, nama Danantara sendiri berarti kekuatan atau energi masa depan Indonesia.
“Tanggal 24 Februari yang akan datang, 9 hari dari sekarang, kita akan luncurkan dana investasi Indonesia yang saya beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara,” kata dia saat sambutan di HUT ke-17 Partai Gerindra, Sabtu (15/2/2025).
Presiden mengungkapkan, Danantara akan memiliki dana kelolaan hingga US $900 miliar atau setara Rp14.715 triliun. Prabowo mengajak Kepala Negara terdahulu untuk berkenan mengawasi jalannya Danantara.
Dia berencana menggandeng organisasi keagamaan untuk membantu pemerintah mengawasi lembaga itu.
“Saya minta semua presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini,” tutur Presiden Prabowo, seraya berharap. []