
Peluang News, Tangerang – Baitul Mal wa At-Tamwil (BMT) Damar dari Kota Semarang dan Koperasi Konsumen Cahaya Pundi Lestari dari Kota Palembang melakukan studi tiru di Kantor Pusat Koperasi BMI Group, Gading Serpong, pada Rabu, 8 Desember 2024. Rombongan disambut langsung oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Group sekaligus Direktur Utama Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI), Kamaruddin Batubara, bersama Direktur Keuangan Kopsyah BMI, Makhrus, di Aula Yasriel Muttaqin.
Ketua Pengurus KSPPS BMT Damar, Sahidin, berharap studi tiru ini memberikan inspirasi dan pencerahan kepada 13 pengelola BMT Damar yang turut serta untuk mengembangkan koperasi syariah yang tangguh dan unggul seperti Koperasi BMI.
“BMI dalam singkatannya bermakna ketangguhan. Kami berharap studi tiru ini memberi pembelajaran untuk menjadi koperasi syariah yang unggul dan tangguh. BMI tidak hanya viral di dunia maya, tetapi juga nyata implementasinya,” ujar Sahidin.
Senada dengan itu, Ketua Pengurus Koperasi Konsumen Cahaya Pundi Lestari Palembang, Kus Eriansyah, menyampaikan harapannya agar studi tiru ini memberikan wawasan baru untuk membangun bisnis koperasi yang mensejahterakan anggota. “Kami ingin melihat langsung bagaimana BMI menjalankan bisnisnya. Semoga setelah kembali, kami bisa mengadopsi model bisnis Koperasi BMI di Palembang,” ungkapnya. Kus hadir bersama manajernya, Nurhayati.
Presiden Direktur Koperasi BMI Group, Kamaruddin Batubara, memulai presentasi dengan menjelaskan 7 ideologi koperasi, yaitu solidaritas, pemberdayaan, peduli sesama, gotong royong, kesejahteraan bersama, kemandirian, dan kekeluargaan.
“Berkoperasi berarti membangun kesadaran untuk mendorong anggota menjadi mandiri. Dengan menjalankan 7 ideologi ini, Insya Allah koperasi akan selamat,” jelas Kambara, sapaan akrabnya.
Koperasi BMI Group terus memenuhi berbagai kebutuhan anggota melalui layanan seperti sembako, handphone, rumah tanpa DP, sepeda listrik, kawasan wisata, hingga layanan umroh dan haji. Selain itu, BMI memiliki tiga koperasi primer, yakni Koperasi Syariah BMI, Koperasi Jasa BMI, dan Koperasi Konsumen BMI. Ketiganya terintegrasi oleh Koperasi Sekunder BMI yang berperan sebagai penghubung dan fasilitator.
Dalam presentasinya, Kambara juga memaparkan 5 poin penting dalam membangun peradaban baru koperasi di Indonesia:
1. Koperasi harus besar.
2. Dikelola secara profesional.
3. Mandiri, berkarakter, dan bermartabat.
4. Berorientasi pada pemberdayaan.
5. Peduli terhadap sesama.
Ia juga memperkenalkan 5 model BMI Syariah: sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan, dan investasi. Model ini didukung oleh pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf) yang mencakup aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan spiritual.
Salah satu program unggulan Koperasi BMI adalah Hibah Rumah Siap Huni (HRSH), yang telah mencapai 513 unit. Selain itu, BMI menyediakan layanan ambulans gratis dengan 11 armada yang lengkap dengan driver, bahan bakar, dan e-toll yang sepenuhnya ditanggung koperasi.
Setelah makan siang dan Shalat Zuhur, sesi tanya jawab berlangsung dengan berbagai pertanyaan, mulai dari pengelolaan neraca keuangan, SDM, hingga produk-produk bisnis Koperasi BMI Group. Program studi tiru ini dikelola oleh Divisi Diklat BMI Institute, yang membuka peluang kolaborasi bagi koperasi lain di Indonesia.
Bagi yang tertarik mempelajari pengalaman Koperasi BMI Group, dapat menghubungi Nurjannah di nomor 082262146531. (RO/Aji)