hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

BI: Dampak Kebijakan Tarif Impor Donald Trump Tak Langsung Sasar Ekonomi RI

Bank Indonesia Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga di tengah Gejolak Timteng
Ilustrasi: Gedung Bank Indonesia | Dok.Ist

Peluang News, Aceh – Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Juli Budi Winantya memperkirakan dampak kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak secara langsung menyasar ekonomi Indonesia.

Menurut Juli, dampak kebijakan Trump baru akan terasa ke perekonomian Indonesia apabila perekonomian China sebagai negara sasaran tarif impor AS terpuruk.

“Dampak dari peningkatan, dari ketidakpastian ini yang terutama terkait dengan tarif Trump itu di satu sisi memang ada risiko, terutama terkait dengan Tiongkok (China),” kata dia, dalam acara Pelatihan Media di Kantor Perwakilan BI Banda Aceh, Aceh, Jumat (7/2/2025).

Juli mengatakan China merupakan salah satu negara mitra dagang utama Indonesia. Sehingga pelemahan ekonomi China akibat kebijakan tarif impor Trump dapat mengancam kinerja ekspor Indonesia.

“Tiongkok itu mitra dagang utama kita. Sehingga yang terjadi dengan Tiongkok tentunya akan berpengaruh ke kita. Risikonya bisa dari ekspor kita yang melambat. Karena pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat,” ujarnya.

Juli mengutarakan dampak lainnya ialah potensi pasar Indonesia kian dibanjiri produk buatan asal China. Hal ini karena kebijakan tarif impor AS yang lebih tinggi terhadap produk-produk China.

“Tiongkok itu tidak bisa dijual lagi ke Amerika Serikat. Sehingga bisa juga jadi membanjiri masuk ke Indonesia. Itu dari sisi risikonya ya,” kata dia.

Namun begitu, lanjutnya, Indonesia tetap mempunyai peluang untuk meraup keuntungan dari kebijakan tarif impor AS. Diantaranya, dengan meningkatkan volume ekspor untuk mengisi pasar yang ditinggalkan China.

“Opportunity-nya bisa kita ambil dari peluang ekspor yang bisa kita ambil dari pangsa ekspor yang ditinggalkan Tiongkok,” paparnya.

Juli mengemukakan bahwa dari sisi investasi, Indonesia juga berpotensi mendapatkan limpahan investasi dari China maupun negara lainnya yang terdampak kebijakan tarif impor Trump. Fenomena ini sebagaimana terjadi saat Donald Trump menjabat presiden AS untuk pertama kalinya.

“Kalau teman-teman mungkin kita flashback pada waktu 2017-2018 waktu penerapan tarif. Pada waktu Trump 1.0. Itu kan perintahnya adalah banyak perusahaan yang merelokasi operasinya dari Tiongkok ke Vietnam,” kata dia, menandaskan.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menegaskan, pihaknya tengah membahas tarif impor sebesar 10% terhadap China.

Bea masuk tersebut mulai berlaku paling cepat pada 1 Februari tahun ini.Trump mengaku ia sudah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping melalui telepon terkait isu Fentanil dan perdagangan.

Pihak pemerintah China mengatakan Xi Jinping mengharapkan kerja sama dan menyatakan hubungan ekonomi kedua negara saling menguntungkan.

AS merupakan mitra dagang terbesar China. Impor China dari AS sempat menurun 0,1% pada 2024 lalu, sementara ekspor tumbuh 4,9%. []

pasang iklan di sini