Peluang news, Jakarta – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri turut menyelidiki dugaan perdagangan orang yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (Satgas TPPO) Polri tengah berada di Aceh untuk mengusut dan mendalamo dugaan tersebut.
“Ya, Bareskrim turun, para anggota masih di Aceh untuk melakukan penyelidikan,” kata Djuhandhani saat dikonfirmasi, Sabtu (23/12/2023).
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, warga Rohingya yang datang ke Aceh diduga karena menjadi korban penyelundupan orang atau people smuggling.
“Yang kita dapatkan saat ini masih pada tahapan people smugling, lalu untuk tindak pidana perdagangan orangnya masih didalami,” jelas Djuhandhani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyampaikan bahwa terdapat dugaan keterlibatan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terkait kedatangan para pengungsi Rohingya ke Indonesia.
Hal ini ia sampaikan melalui kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, pada Jumat (8/12/2023) lalu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, Indonesia akan menuntaskan dugaan tersebut dan akan melakukan tindakan tegas kepada para pelaku perdagangan orang ini.
Untuk itu, ia memastikan bahwa Indonesia juga telah berkoordinasi dengan sejumlah organisasi atau pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan dugaan ini.
“Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya yang semakin masuk Indonesia. Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dalam arus pengungsian ini,” ujar Jokowi.
“Pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO dan akan terus berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menangani masalah ini,” tambahnya. (OL-1)
