JAKARTA—Direktorat Jenderal Hortikultura Suwandi mengatakan, Kementerian Pertanian mendorong peningkatan volume ekspor tanaman hias, sebab komoditas ini mempunyai daya saing di pasar dunia.
“Indonesia kaya akan komoditas tanaman hias. Ada 173 jenis tanaman hias dengan ribuan jenis varietasnya, misalnya, untuk bunga Tilansia saja memiliki 17 varietas,” ujar Suwandi dalam kunjungannya ke PT Florion, Bogor.
Sejumlah komoditas tanaman hias diproduksi di Bogor dan diekspor ke berbagai negara Eropa. Komoditas tersebut terbukti mampu menambah nilai tambah devisa negara.
Lanjut Suwandi salah satu upaya Kementan meningkatkan volume ekspor tanaman hias yakni dengan mendorong investasi dan mempermudah proses pelayanan izin pengeluaran ekspor.
Sementara itu Senior Manager PT Florion, Iwan Darmawan menyatakan dalam setahun perusahaannya mengekspor tanaman hias dalam bentuk bibit sebanyak 168 juta stek dengan nilai Rp36 miliar.
Jenis bibit tanaman hias tersebut di antaranya bunga Sain Polia, aglonema, Tilansia dan Caloncoe yang diekspor ke Eropa seperi Belanda, Italia, Denmark dan Jerman. Selain itu pihaknya juga memperluas pasar baru untuk tanaman hias, yakni Jepang dan negara-negara Timur Tengah.
“Keuntungannya lumayan karena biaya budi daya bisa ditekan efisien sekitar Rp35 per stek. Yang mahal biaya angkut pesawat bisa Rp6.000 per stek. Harga jualnya bagus sehingga kami masih dapat marjin yang bagus,” ucap Iwan.
Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) beberapa waktu lalu pernah mengungkapkan nilai ekspor florikultura pada 2017 mencapai USD 20 juta atau sekitar Rp290 miliar (kurs Rp14.500).