hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Wujudkan Ekonomi Baru Berbasis Inovasi, Indonesia Perlu Lahirkan Entrepreneur

MenKopUKM, Teten Masduki menyampaikan, Indonesia perlu lahirkan banyak entrepreneur untuk wujudkan ekonomi baru.
MenKopUKM, Teten Masduki menyampaikan, guna wujudkan Ekonomi Baru Berbasis Inovasi, Indonesia Perlu Lahirkan Entrepreneur/Dok. Humas KemenKopUKM

Peluang news, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM), Teten Masduki menyampaikan, Indonesia perlu melahirkan lebih banyak entrepreneur guna mewujudkan ekonomi baru di tanah air.

Menurutnya, hal ini dapat dilakukan melalui pendekatan inkubasi berbasis inovasi dan teknologi untuk menghasilkan produk-produk baru yang kompetitif.

“Di negara maju seperti Jepang dan Korsel, UMKM menjadi bagian dari ‘Supply Chain Industry’ atau rantai pasok industri,” ujar Teten dalam kegiatan Kick-Off bjbPreneur, di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Dalam kegiatan itu, Teten pun mengajak asosiasi-asosiasi dalam pengembangan UMKM untuk mulai melirik penggunaan inovasi dan teknologi.

Hal ini dikarenakan, menurutnya, untuk melahirkan entrepreneur-entrepreneur baru, maka harus memiliki kompetensi inovasi dan teknologi.

“Jadi, hal ini yang kita harus bangun. Ini yang sedang kita pelajari di berbagai negara tentang startup. Dari situ saya punya catatan, kita tidak memiliki ekosistem yang cukup untuk mengembangkan startup berbasis inovasi dan teknologi,” kata Teten.

“Saat ini kita belum memiliki itu, oleh karena itu kita harus menghubungkan riset dari BRIN dan perguruan tinggi serta pembiayaan,” imbuhnya.

Apalagi, UMKM tidak mungkin ada lompatan teknologi kalau tidak tergabung dalam industri atau rantai pasok.

“Yang ideal, bagaimana UMKM sebagian besar harus menjadi bagian dari rantai pasok industri. Industri maju UMKM-nya juga ikut maju,” ucapnya.

Teten menjelaskan, Indonesia memiliki potensi menjadi negara maju dengan minimum pendapatan perkapita 13.000 dolar AS.

“Kalau tidak ada perubahan, maka tidak mungkin bisa mencapai pendapatan itu untuk menuju 2045. Yang kita butuhkan adalah bagaimana kita ada lompatan untuk ke arah sana,” jelas Teten.

“Kita perlu pendekatan entrepreneur seperti ini, tidak bisa hanya pelatihan-pelatihan sepintas. Kita harus pilih telur yang bagus untuk dierami dan dibesarkan,” tambahnya.

Lebih dari itu, Teten menekankan bahwa investasi-investasicasing harus terus bermitra dengan UMKM. Perusahaan besar mencari startup yang bisa bekerja sama dengan mereka, bukan mengambil alih yang kecil.

Terkait digitalisasi, MenkopUKM mengatakan, pihaknya akan terus mendorong upaya UMKM yang dapat mengikuti digitalisasi atau go digital.

“Digital ekonomi kita harapkan tidak hanya berjualan di e-commerce, tetapi juga agar dapat meningkatkan penggunaan aplikasi digital untuk mengagresi usaha kecil,” tandasnya.

pasang iklan di sini