
Peluangnews, Jakarta – Warung tegal atau Warteg kini kian menjauh dari citra kumuh dan murahan. Tidak lagi sekadar warung darurat di kala isi dompet sedang tanggung bulan. Warteg kini kian modern, bahkan sudah masuk pasar waralaba (franchise).
Warung makan penyelamat kaum urban berkantong pas-pasan agaknya masih lekat dengan citra Warteg. Kedai yang konon sudah eksis sejak zaman Herman Willem Daendels ini terus tumbuh subur menyeruak kota-kota besar.
Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) mencatat sedikitnya ada 50 ribu warteg tersebar di berbagai kota di Indonesia, dan jumlahnya di Jakarta tentu saja yang terbanyak, mendekati 37 ribu warteg.
Dari ribuan warteg yang kini bermunculan, nama Kharisma Bahari (KB) agaknya menarik banyak perhatian. Warteg ini tampak lebih cerah, bangunan dengan lampu yang lebih terang dan jauh dari kesan kumuh. Jumlahnya juga cukup banyak tersebar di berbagai kota, karena Suyudi, pemilik warteg ini tak ingin ketinggalan dari ‘kereta’ bisnis.
Meski hanya tamatan Sekolah Dasar (SD), Sayudi mampu membuktikan bahwa dirinya dapat meraih kesuksesan. Dengan bermodalan sertifikat rumah yang dipinjamkan oleh mertuanya, Sayudi nekat meminjam sejumlah uang untuk membuka warteg pertamanya. Namun, sayangnya warteg yang diberi nama Modal Mertua (MM) itu mengalami kegagalan.
Tak berhenti di situ, Sayudi kembali membuka warteg dengan nama Kharisma Bahari pada 1996 dan membentuk Warteg Kharisma Bahari (WKB) Group bersama teman-temannya. Ia pun nekat mengkloning pemasaran ala waralaba (franchise) yang hingga kini tercatat sebagai warteg dengan konsep modern pertama di Indonesia.
“Awalnya tidak sengaja, kami kenal pada saat Pak Sayudi membuka warteg kaku lima dan saya berjualan pecel lele di depannya. Saya bisa belajar usaha warteg dari Pak Sayudi,” ujar Abdul Somad, mitra kerja Sayudi yang bersama-sama mendirikan WKB Group.

Ada beberapa pilihan franchise yang ditawarkan oleh WKB Group, mulai dari pilihan Warteg Kharisma Bahari yang disebut sebagai bisnus yang sesuai untuk budget menengah. Warteg Mamoka Bahari untuk budget minimal, kemudian Warteg Subsidi Bahari yang cocok bagi para pemula bisnis kuliner dengan budget minimal, dan Warteg Selaras Bahari yang pas untuk pemula yang baru terjun ke dunia bisnis kuliner.
Tidak hanya mendapatkan outlet warteg saja, para pemilik franchise juga akan mendapatkan pelatihan atau training dan bantuan untuk pencarian lokasi yang strategis. Apabila mereka tidak memiliki waktu untuk mengelola bisnisnya sendiri, Warteg Kharisma Bahari Group juga memberikan tawaran untuk pengelolaan.
Abdul Somad sebagai perwakilan dari Sayudi selaku pemilik utama bisnis warteg fenomenal itu mengatakan bahwa usaha yang digelutinya sangat menjanjikan. Hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah cabang dari Warteg Kharisma Bahari Group yang tersebar di berbagai wilayah. Bahkan, saat ini WKB Group telah memiliki lebih dari 1.300 cabang di seluruh Indonesia.