hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Energi  

Wamentan ESDM: Kebutuhan Pertalite Secara Nasional Capai 39 Juta KL, 60% Masih Impor

Pengetatan BBM Subsidi per 1 Oktober Batal!
Petugas SPBU sedang melayani pembeli/dok.ist

PeluangNews, Jakarta – Kebutuhan Pertalite secara nasional mencapai 39 juta kiloliter (KL) setiap tahun. Dari jumlah itu, sekitar 60% masih dipenuhi dari impor.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan hal tersebut
di Sheraton Gandaria City, Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Karena itu, lanjut Yuliot, untuk menjaga pasokan Pertalite tetap aman, tidak bisa hanya mengandalkan produksi dalam negeri, tetap membutuhkan tambahan pasokan dari impor.

“Kalau kita refleksikan kebutuhan kita dalam satu tahun untuk Pertalite sekitar 39 juta kiloliter. Jadi ya kita masih impor sekitar 60% untuk Pertalite,” kata dia.

Hal ini pula yang membuat kebutuhan Pertalite untuk masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) akan ditambah 1,4 juta KL, yang berasal dari impor dan produksi kilang Pertamina.

Namun begitu, lanjut Yuliot, pemerintah memastikan upaya pengurangan ketergantungan impor terus berjalan.

Peningkatan produksi dalam negeri akan didorong melalui percepatan penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan serta berbagai langkah efisiensi di kilang Pertamina.

Dengan RDMP yang akan selesai dan efisiensi di beberapa kilang dalam negeri, jelas Yuliot, pasokan kebutuhan dalam negeri ini secara bertahap akan kita usahakan disediakan dari kilang di dalam negeri.

Dia memastikan kesiapan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan masa libur Nataru.

Yuliot mengemukakan, stok BBM nasional akan diperkuat dari sebelumnya berstandar 23 hari menjadi 27 hari. Peningkatan ini mencakup seluruh jenis BBM, yakni bensin, solar, dan avtur.

“Jadi persiapan BBM untuk Nataru, kita akan meningkatkan stok di dalam negeri. Dari standar yang ada, itu kita akan meningkatkan dari 23 hari itu menjadi 27 hari,” ujar dia.

Kenaikan stok tersebut sekaligus untuk mendukung pengamanan kebutuhan BBM pasca Nataru, sebab periode libur akan berlanjut dengan adanya hari besar keagamaan lainnya, seperti Imlek, Ramadan, dan IdulFitri. []

pasang iklan di sini