Anggaran program Quick Win yang dituangkan dalam RUU APBN 2025.
—————————————————————-
- Program makan siang bergizi gratis dengan alokasi anggaran Rp71 triliun.
- Pemeriksaan kesehatan gratis untuk pemeriksaan tensi, gula darah, foto rontgen, dan screening penyakit katastropik dengan dukungan anggaran Rp3,2 triliun.
- Penuntasan TBC dengan anggaran Rp8 triliun.
- Pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di daerah dengan meningkatkan kualitas rumah sakit di daerah dari tipe D menjadi tipe C beserta sarana dan prasarana serta alat kesehatannya dengan anggaran Rp1,8 triliun.
- Renovasi sekolah yang mencakup ruang kelas, mebel, dan MCK (mandi, cuci, kakus) sebanyak 22 ribu sekolah dengan nilai alokasi anggaran Rp20 triliun.
- Membangun sekolah unggulan terintegrasi dengan anggaran Rp4 triliun.
- Membangun lumbung pangan nasional daerah dan desa dengan intensifikasi lahan pertanian seluas 80 ribu hektare dan cetak sawah baru 150 ribu hektare serta dukungan sarana prasarana pendukung dengan anggaran Rp15 triliun.
————————————————–
Setiap orang selalu ada masanya, setiap masa selalu ada orangnya. Presiden berganti. Joko Widodo dan Ma’ruf Amin purna tugas. Hari ini, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sampai 5 tahun ke depan, resmi menjadi majikan pemilik nopol RI 1 dan RI 2. Sejauh ini pasar memberikan sentimen positif atas suksesi kepemimpinan ini. Tentu saja, kita masih harus menunggu seberapa efektif pemerintahan Prabowo berhasil menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa, terutama permasalahan ekonomi.
Setiap Presiden selalu mempunyai program ekonomi unggulannya masing-masing.
Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono dikenal sebagai masa Indonesia melakukan recovery setelah dihantam berbagai bencana alam, yang tak pernah bisa terlupakan tentulah bencana tsunami Aceh. Giliran Joko Widodo dikenal sebagai masa gencar-gencarnya Indonesia membangun infrastruktur, mulai dari pembangunan jalan tol baru yang sangat masif, MRT di Jakarta, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, bendungan, dan berbagai proyek infrastruktur lain.
Dalam masa kepemipinannya yang baru seumur jagung, Prabowo Subianto sudah menyampaikan sejumlah program unggulan yang masuk dalam program Quick Wins (program cepat). Banyak yang menyebutnya sebagai Prabowonomics, tapi tak sedikit pula yang keberatan jika program ekonomi Prabowo yang belum teruji implementasinya di lapangan sudah buru-buru disebut sebagai Prabowonomics.
Apapun itu, daripada sibuk memperdebatkan terminologi, kita mungkin lebih baik fokus membedah apa saja program Quick Win yang telah ditetapkan Presiden Prabowo di bidang ekonomi bagaimana rakyat bisa ikut menikmati berbagai proyek quick win ini.
Yang paling banyak dikenal tentulah program makan siang gratis untuk anak sekolah, karena program ini telah digembar-gemborkan Prabowo Gibran saat Debat Capres. Sesuai RUU APBN, tujuh program telah ditetapkan sebagai program Quick Win pemerintahan Prabowo.
Ketujuh program tersebut mulai dari program makan siang bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, penuntasan TBC, Pembangunan rumah sakit lengkap berkualitas di daerah, renovasi sekolah, membangun sekolah unggulan terintegrasi, dan membangun lumbung pangan nasional. (selengkapnya lihat tabel)
Namanya program Quick Win, program ini tentu menjadi prioritas yang ditetapkan Prabowo untuk dijadikan indikator keberhasilannya dalam memimpin Indonesia dalam waktu cepat. Untuk jangka panjang, Prabowo tentu harus menetapkan sasaran strategis yang ingin dicapai. Tentu saja, langkah ini harus menjadi bagian dari rencana mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
Presiden Prabowo telah memerintahkan jajarannya untuk segera menyiapkan program kerja di masing-masing kementerian dan lembaga.
“Kita harus swasembada pangan. Itu prioritas dasar karena situasi global, perang besar bisa pecah setiap saat. Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,” ujar Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna pertama Kabinet Merah Putih, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 24 Oktober lalu.
Prabowo juga memerintahkan kepada kementerian dan lembaga terkait untuk melakukan percepatan program hilirisasi terhadap sejumlah komoditas yang menjadi prioritas.
“Saya minta menteri-menteri terkait, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Menteri Bappenas, Menteri ESDM, dengan beberapa menteri lain dibantu oleh tentu Menko Perekonomian dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, saya minta segera inventarisasi proyek-proyek penting dalam program hilirisasi kita. 26 komoditas proyek-proyek yang vital dalam 26 komoditas tersebut yang harus dihilirisasi segera dirumuskan. Bikin daftar dan kita segera untuk mencari dana, sehingga kita bisa mulai hilirisasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” ucapnya.
Terkait program Makan Bergizi, Prabowo telah memerintahkan kepada Kepala Badan Gizi Nasional untuk segera bergerak cepat untuk merealisasikan program yang menjadi fokus dalam pemerintahannya tersebut. Presiden pun mengingatkan agar Badan Gizi Nasional untuk terus melakukan kalkulasi untuk mencapai target yang telah ditentukan, serta tidak menyerah terhadap tantangan-tantangan dalam menyukseskan program ini.
Berharap Cuan
Dari tujuh program quick win yang telah ditetapkan Presiden Prabowo, mari kita fokuskan lebih dalam ke tiga program unggulan, yaitu Program makan siang bergizi gratis, renovasi sekolah, dan lumbung pangan nasional. Ketiga program itu yang paling jumbo anggarannya.
Dengan alokasi anggaran Rp71 triliun, program makan siang gratis ini otomatis menjadi program yang sangat seksi. Jumlah siswa yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 mencapai 53,14 juta siswa. Memberi makan 53,14 juta boks makan siang setiap hari tentulah merupakan proyek raksasa.
Di awal banyak yang skeptis dengan program ini, karena bagaimanapun lebih baik memberi pancing daripada memberi ikannya. Lebih baik memberikan lapangan kerja yang lebih layak kepada orang tua siswa, sehingga dapat menyediakan sendiri makan siang yang layak dan bergizi untuk anak-anaknya.
Toh program telah digulirkan. Tinggal sekarang bagaimana masyarakat bisa mengawal pelaksanaan dari program ini sehingga tidak menjadi bancakan segelintir orang dan kelompok saja.
Akan jauh lebih efektif jika pemerintah memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada pelaku UMKM untuk dapat ikut berpartisipasi dalam program ini.
Begitu pula dengan program Renovasi Sekolah yang mencakup ruang kelas, mebel, dan MCK (mandi, cuci, kakus) yang akan digelar di 22 ribu sekolah dengan nilai alokasi anggaran Rp20 triliun dan pembangunan lumbung pangan nasional daerah dan desa yang mendapat alokasi anggaran Rp15 triliun.
Semoga saja Presiden Prabowo dan para menteri baru dapat lebih serius bekerja dan melihat bahwa yang lebih dibutuhkan masyarakat saat ini adalah peningkatan daya beli dan tingkat kesejahteraan. Rakyat berharap bisa ikut mengambil peran aktif dalam proyek-proyek Quick Win ini, tak cuma menjadi penonton. Itu baru namanya Quick Win. (drp)