BANDUNG-–Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran bekerja sama melakukan pengembangan inovasi dan riset di bidang hidroponik dengan meluncurkan Bale Tatanen Padjadjaran, Jumat (17/9/21).
Peluncuran awal “Bale Tatanen Padjadjaran” yang berlokasi di lahan Green House Hidroponik Faperta Unpad, Jatinangor, dihadiri langsung Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti beserta sejumlah pimpinan di lingkungan Unpad.
Koordinator kerja sama dari Faperta Unpad Syariful Mubarok menjelaskan, Bale Tatanen Padjadjaran dikembangkan sebagai pusat inovasi dan bisnis hidroponik Unpad.
Pembentukan pusat ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali aktivitas kebun hidroponik Unpad yang sudah berdiri sejak 1994.
“Kita aktifkan kembali 5 green house. Green house 1 dan 4 kita akan fokus di tomat, cabai, dan sayuran sedangkan green house 5 kita akan fokus tanaman hias,” kata Syariful dalam keterangan tetrulisnya di laman Unpad.
Menurut rencana bale ini akan mengembangkan kembali budi data cabai padjadjaran yang pernah dikembangkan almarhum dosen Faperta Unpad Neni Rostini dan pengembangan dan komersialisasi pupuk hidroponik yang sudah dikembangkan oleh Unpad.
Sementara FTIP mengembangkan smart greenhouse, smart watering kit hingga pengembangan Personalized Nutrition Cold Pressured and Mix Salad, serta pengembangan kawasan agroeduwisata hidroponik.
“Nantinya lingkungan ini bisa dijadikan untuk tempat wisata ataupun pelatihan-pelatihan bagi siswa ataupun masyarakat,” ujar Syariful.
Pengembangan hidroponik yang dilakukan Faperta Unpad berfokus pada pengembangan tomat, cabai, sayuran daun, tanaman hias, dan buah-buahan. Berbagai kerja sama untuk komersialisasi produk telah dilakukan dengan pihak industri.
Tidak hanya kerja sama bisnis, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi asing dalam hal pengembangan varietas baru. Salah satunya adalah dengan University of Tsukuba, Jepang. Bentuk kerja sama yang sudah dihasilkan adalah mengembangkan jenis tomat tanpa biji serta tomat yang tahan simpan hingga 7 hari dalam suhu ruang.
Koordinator kerja sama FTIP Unpad Dr. Sophia Dwiratna, M.T., menjelaskan, pengembangan Smart Green house diintegrasikan dengan konsep IoT terkait pengendalian iklim mikro dan penyediaan nutrisi untuk tanaman, sehingga budidaya tanaman tomat bisa lebih presisi, otomatis, dan terkendali.
“Pengembangan sistem pengendalian iklim mikro itu menggunakan rangkaian sensor yang mampu mampu mendeteksi berapa kebutuhan air dan nutrisi yang harus diberikan secara presisi,” terang dia.
Sementara inovasi Smart Watering Kit yang dikembangkan Sophia merupakan perangkat hidroponik pintar yang menggunakan prinsip self watering system tanpa energi listrik. Penggunaan Smart Watering diyakini dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan air dan nutrisi.
Dalam melakukan pengolahan dari hasil panen hidroponik, FTIP Unpad mengembangkan sistem Cold Pressure Juice and Mix Salad. Sistem ini dikembangkan berupa aplikasi yang bisa menentukan berapa kebutuhan nutrisi secara personal.
“Sehingga nanti ketika konsumen memesan jus atau salad, nanti akan disesuaikan dengan kebutuhannya,” tutup Sophia.