JAKARTA — PT
Transportasi Jakarta (Transjakarta) membagikan dividen perusahaan kepada para
pemegang sahamnya. Dividen ini diambil dari 10 persen laba bersih tahun buku
2018 yang dihasilkan selama 2019, setara dengan Rp 40 miliar.
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan laba bersih yang
dihasilkan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKIJakarta itu meningkat dua
kali lipat dari tahun sebelumnya.
Pendapatan laba bersih tahun 2018 dengan nilai Rp403 miliar ini meningkat
sebesar 54 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp262,9 miliar.
“Angka ini juga dibarengi dengan peningkatan pelanggan
sebesar 30 persen dari 144,8 juta pada tahun 2017 menjadi 189 juta pada 2018,”
kata Agung dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/12/19).
Pertumbuhan laba bersih sebesar dua kali lipat itu berkat kinerja Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta yang berupaya mendorong masyarakat untuk menggunakan
angkutan massal sebagai alat mobilisasi.
Jumlah armada Transjakarta pada
2018 sebanyak 2.004 unit. Jumlah
ini meningkat 32 persen dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 1.520
armada.
Rinciannya, komposisi armada 2018 terdiri atas 530 bus kecil, 724 bus sedang
dan 750 bus besar. Selain karena penambahan armada, kenaikan laba berkat
kontribusi dari Dinas Perhubungan DKI
Jakarta dengan yang didapatkan penambahan rute hampir 30 persen.
Hingga akhir 2018 tercatat ada sebanyak
156 rute yang melayani pelanggansetiap harinya. Angka ini meningkat sebesar 28
persen dari 122 rute pada 2017.
Penambahan jumlah armada dan rute berdampak juga pada peningkatan jumlah
penumpang sebesar 30 persen.
“Angka ini dengan total capaian rata rata pelanggan
harian dari 396,9 orang pada 2018 menjadi 517,8 ribu pada 2019,” pungkas Agung.
Pembagian dividen itu disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT
Transportasi Jakarta, Senin (9/12/19).