
Peluang News, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memberikan pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) kepada para perajin kulit di Koperasi Kulit Artisan Indonesia di Garut, Jawa Barat (Jabar).
Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian KemenKopUKM, Nasrun Siagian mengatakan, pelatihan ini diberikan untuk terus mendorong daya saing bagi para perajin kulit.
Selain itu, ia juga menekankan mengenai pentingnya berkoperasi dalam upaya memenangkan persaingan di tanah air.
“Jadi, pelatihan yang tepat untuk berjamaah dalam ekonomi bisnis adalah koperasi, karena kalau sendiri-sendiri tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan besar yang sudah mapan baik dari sisi permodalan pasar, disain, infrastruktur, peralatan mesin-mesin modern, hingga promosi,” kata Nasrun dalam kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Fiazza Firenzze Garut pada Minggu (19/5/2024) hingga Selasa (19/5/2024) tersebut.
Selain itu, ia menjelaskan, sebagai wujud kehadiran dari pemerintah dalam upaya menggenjot daya saing pelaku UKM dan Koperasi khususnya bagi perajin kulit di Garut, KemenKopUKM juga telah membangun Rumah Produksi Bersama (RPB).
“Namun fasilitas-fasilitas pada RPB ini akan tetap dimaksimalkan pemanfaatannya dengan disertai dengan peningkatan-peningkatan SDM yang unggul,” jelasnya.
Dengan adanya pelatihan dan RPB ini, ia berharap agar produk-produk kulit di Garut seperti tas, jaket, dompet, sepatu, dan aksesoris lainnya dapat terus meningkat produktivitasnya dan dapat terus bersaing di pasar.
Nasrum optimistis dengan keberadaan SDM yang unggul, maka kerajinan kulit di Garut bisa menjadi primadona di masa yang akan datang.
“Peralatan yang modern tidak akan berarti apa-apa dan akan menjadi etalase atau pajangan saja kalau tidak dipersiapkan oleh SDM yang akan mengoperasikannya,” ucapnya.
Oleh sebab itu, ia meminta dukungan dari pemerintah daerah Garut untuk terus melakukan pendampingan dan fasilitasi kepada pelaku UMKM dan Koperasi agar keberadaan RPB berimbas positif bagi peningkatan perekonomian.
“Untuk itu, kami berharap dukungan pemerintah daerah agar produk-produk pengrajin Garut mendunia dan tidak hanya berpuas diri di tingkat lokal, tetapi harus bisa naik kelas,” tutur Nasrun.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Artisan Indonesia, Popie Darsono menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi KemenKopUKM yang telah memberikan fasilitasi berupa bintek hingga dukungan dalam pembangunan RPB.
Apalagi, dalam Bimtek ini juga dihadirkan coach dan disainer ternama dari Prancis yaitu Mr. Cristian yang merupakan designer tas bermerek Hermes.
“Oleh karena itu, kita harus dapat menampilkan dan mempromosikan Garut menjadi Parisnya Indonesia di bidang produk bahan kulit, tas, sepatu, jaket, dan berbagai aksesoris lainnya,” tandasnya.