hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Tancap Gas Perluas Lahan Bisnis

Penguatan sinergi dan tata kelola disertai inovasi yang didukung profesionalisme menjadi fokus pengurus baru Koperasi Tankers di bawah komando Yada Prawira Ganta untuk mencapai pertumbuhan usaha berkelanjutan.

Pemimpin baru, semangat baru. Ini yang terlihat di Koperasi Tankers Perkapalan di bawah nakhoda anyar Yada Prawira Ganta. Pria yang menggantikan Nursatyo Argo itu siap injak gas melambungkan usaha Koperasi Tankers. Sejumlah rencana bisnis hasil rapat kerja telah disusun dan tinggal dieksekusi pada 2025.

“Kami siap merambah lahan bisnis baru di samping memperkuat usaha yang telah berjalan dengan menjadi supporting induk perusahaan,” ujar Yada usai Rapat Kerja Tahun 2025 di Miracle Signature Hills Ciater, Subang Jawa Barat.

Rapat Kerja Koperasi Tankers Tahun 2025 bertema “Sinergi Untuk Prestasi: Mewujudkan Koperasi yang Unggul dan Terpandang”, berlangsung selama dua hari, 23-24 November 2024. Raker menjadi momentum awal untuk menetapkan peta jalan pengembangan usaha koperasi yang didirikan pada 17 Maret 1983 itu.

Digitalisasi layanan simpan pinjam kepada anggota akan digenjot pada tahun ini. Dukungan teknologi ini penting untuk meningkatkan kualitas layanan agar anggota nyaman dalam bertranksaksi dengan koperasi. Selain itu, digitalisasi mendorong praktik tata kelola yang lebih baik seperti transparansi dan akuntabilitas.

Adopsi digitalisasi juga sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan anggota yang menginginkan layanan secara mudah, cepat, dan aman. Dukungan teknologi pada layanan simpan pinjam ini juga diharapkan dapat menambah jumlah anggota koperasi di bawah naungan PT Pertamina International Shipping (PIS) itu yang pada 2023 mencapai 537 orang.

Estafet kepemimpinan Koperasi Tankers dari Nursatyo Argo kepada Yada berlangsung mulus. Sang suksesor juga mendapatkan legacy yang bisa menjadi pijakan kokoh untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan. Koperasi Tankers membukukan laba bersih sebelum dipotong pajak sebesar Rp1,72 miliar pada 2023, melonjak 300% dibanding 2022 senilai Rp595,91 juta. Selain itu, asetnya mencapai mencapai lebih dari Rp79 miliar.

Yada menambahkan, pihaknya juga akan berkolaborasi dengan Patra Jasa dalam bisnis jasa housekeeping. Seperti diketahui, Patra Jasa yang merupakan bagian dari Pertamina Group memiliki jaringan perhotelan yang tersebar di berbagai daerah. Tankers akan membidik pasar housekeeping di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. “Koperasi Tankers sedang menjajaki kerja sama dengan Patra Jasa untuk meningkatkan sumber pendapatan baru,” tambah Yada.

Seain housekeeping, rencananya salah satu koperasi besar berprestasi itu juga akan berbisnis gardening, garbage management, mengelola laundry hotel, dan menjadi pemasok seragam. Perluasan lahan usaha ini merupakan inisiatif strategis dari pengurus baru yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan anggota.

Melalui ekstensifikasi usaha tersebut, Tankers ingin membuktikan tidak hanya lihai dalam mendukung bisnis induk perusahaan di sektor perkapalan tanker dan kepelabuhanan atau istilah populernya berburu di kebun binatang saja. Melainkan juga pandai berenang di laut lepas atau jago berbisnis di luar usaha induk.

Saat ini, Koperasi Tankers memiliki empat anak usaha yakni PT Tanker Mandiri, PT Tanker Samudera Mandiri, PT Perta Samudera dan PT Samudera Perdana Mandiri yang bergerak di jasa perkapalan tanker dan kepelabuhanan Beberapa usaha yang dikelola oleh anak usaha tersebut di antaranya docking repair, jasa penyelam dan TBA; sparepart kapal dan generator; dan sewa dan pengadaan IT.

Seiring dengan perluasan sektor usaha, Tankers berkomitmen untuk terus memperkuat bisnis intinya sebagai vendor bisnis PIS. Sinergi dengan pabrikan suku cadang maupun mesin kapal tanker dari luar negeri akan terus ditingkatkan untuk memberikan layanan prima kepada perusahaan induk. Layanan berkualitas ini merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar.

Pengurus juga sedang menyiapkan jurus untuk mendukung langkah pengembangan usaha induk yang membuka kantor perwakilan di beberapa kota bisnis terkemuka dunia seperti Dubai, London, dan Houston AS.

Garansi layanan prima ini sangat penting karena PIS merupakan perusahaan yang menjunjung tinggi praktik tata kelola (governance). Ini terbukti dari proses bisnis yang selama ini dilakukan oleh Koperasi Tankers. Meski tercatat sebagai anak usaha PIS, namun tidak otomatis Tankers mendapatkan order pengadaan barang atau jasa. Semua melalui tender yang bersifat terbuka dan transparan.

Oleh karenanya, Tankers pun mendisiplinkan organisasi sesuai dengan standar induk. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik yakni transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab, independen, dan kewajaran benar-benar dipraktikan dalam setiap aktivitas usaha koperasi. Setiap insan Tanker diwajibkan untuk menjalankan prinsip tersebut dan nilai-nilai inti perusahaan.

Komitmen dalam menerapkan tata kelola itu tampak dari penandatanganan Pakta Integritas pengurus baru Koperasi Tankers dalam raker di Subang. Pengurus dilarang korupsi maupun melakukan tindakan fraud lainnya yang dapat mencoreng reputasi institusi maupun menimbulkan kerugian material. Jika terdapat pelanggaran, ada sanksi yang diberikan hingga dibawa ke jalur hukum.

Menurut Yada, situasi ekonomi ke depan semakin komplek dan kompetitif. Oleh karenanya membutuhkan kreativitas dan strategi. Sinergi dan kolaborasi dengan mitra perlu  terus ditingkatkan. ”Strategi tidak harus baru, strategi lama pun dibutuhkan karena itu sekali lagi saya mengajak mari bersama-sama dan siap untuk diajak ngegas,” tegas Yada.

Untuk diketahui, Yada, lelaki berusia 42 tahun itu sebelumnya adalah Sekretaris Koperasi Tankers. Sehingga ketika dipercaya sebagai komandan baru tidak perlu waktu lama untuk beradaptasi dengan bisnis maupun budaya kerja di koperasi tersebut. Ia telah mengenal koperasi ketika bergabung menjadi pekerja di lingkup Perkapalan – PT. Pertamina (Persero) sejak 2008.

Sebagai orang yang cukup lama bergumul dengan koperasi, ia yakin koperasi Indonesia dapat lebih berkembang ke depannya. Seperti koperasi-koperasi besar dunia di Eropa yang berhasil unjuk gigi dan berkontribusi besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi negara. Menurutnya, sudah saatnya koperasi tidak hanya berbisnis di pinggiran tetapi juga masuk ke jalur utama ekonomi seperti sektor manufaktur maupun perdagangan besar.

“Koperasi perlu dukungan dari semua pihak baik pemerintah, praktisi dan asosiasi. Perkuat inovasi, sinergi dan kolaborasi serta pengelolaan yang profesional agar koperasi bisa lebih berperan dan tampil sebagai entitas bisnis terkemuka di depan publik,” pungkasnya.

Ambisi besar menjadikan koperasi sebagai institusi ekonomi papan atas di negeri ini akan dimulainya dari Koperasi Tankers. Melalui penguatan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, ia yakin koperasi makin unjuk gigi. Terlebih 2025 ditetapkan Perserikatan Bangsa Bangsa sebagai Tahun Koperasi Internasional dengan pesan yang terang benderang “Koperasi Membangun Dunia Yang Lebih Baik”. Saatnya koperasi Indonesia bersatu untuk memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian, anggota, dan masyarakat. (Djt).

pasang iklan di sini