Pada usia 27 tahun, ia sudah sukses mengembangkan berbagai macam usaha. Siapa sangka, saat berusia 18, ia pernah memikul utang setengah miliar. Berkat ulet, ia mampu bangkit dan berkibar dengan lebih mantap.
LAHIR dari keluarga miskin di Desa Kota Pari, Kecamatan Pantai Cermin, 30 km dari Kota Medan, Sumatera Utara. Ayahnya sopir, sedangkan sang ibu berjualan es. Ia sendiri terbiasa berjualan es keliling ketika usia 12 tahun. Pada usia 18 tahun, memasuki semester I sebuah kampus PTN, Syafii mencoba membuka sejumlah bisnis. Tapi kala itu belum beruntung. Usahanya bangkrut dan memikul utang setengah miliar.
Takc uma itu. Syafii juga harus berhenti kuliah. Masa kelam tersebut ia lewati dengan tabah, tetap bersemangat, dan berkontemplasi. “Sukses sering datang dari sebuah kesusahan,” katanya mengutip kata bijak yang kemudian sangat diyakininya. Kondisi menyakitkan justru dapat mendorong semangat seseorang berlipat-lipat. Perlahan tapi pasti, Syafii bisa kembali bangkit bahkan melebarkan sayap bisnisnya. “Alhamdulilah saya bisa survive, sekarang ada sembilan perusahaan yang saya kelola.”
Lahir 4 Agustus 1991. Ia mulai mengenal dunia bisnis sejak usia 12 tahun. Pada usia 18 tahun, ia sudah bermain trading dan saham. Ketika menempuh pendidikan tinggi, ia terpilih sebagai Ketua Jambore Entrepeneur se-ASEAN. Pada saat itu pula, ia sudah mulai menjadi pembicara motivasi dan manggung di berbagai tempat,
Ia telah memberikan tausiyah motivasi kepada jutaan masyarakat Indonesia. Khususnya kaum muda. Tak heran jika pihak MURI besutan Jaya Suprana yang punya banyak keahlian itu menobatkannya sebagai motivator muda dengan frekuensi seminar terbanyak, yaitu 120 kali seminar dalam 3 bulan di 112 kota. Jika diambil angka rata-rata, dalam dua hari, Syafii Effendi melakukan tiga kali presentasi.
Setelah DO dari kampus, ia mulai memasuki bisnis properti. Ia juga punya lini bisnis lain seperti lembaga kursus bahasa Inggris, fesyen. Pada akhir 2020, ia dipercaya memimpin Universitas Halim Sanusi Persatuan Ummat Islam Indonesia Bandung. Ia menjadi rektor pada usia 29 tahun. Ia pun tercatat sebagai rektor termuda kedua di Indonesia. Ia juga dipercaya sebagai Presiden Pemuda Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Apa tips sukses berbisnis di usia muda? Jawaban penulis 7 buku best seller yang tinggal di Jakarta Selatan ini cukup mengejutkan. Syafii meminta jangan pacaran dulu di usia muda, karena dikhawatirkan akan menghalangi rezeki. “Bersih-bersih dulu. Spiritual harus bagus. Pacaran itu bisa menghalangi rezeki. Rezeki mau jatuh, eh nggak jadi karena ketutup dosa. Kalau pingin dan mampu ya nikah aja. Kalau nggak ada uang, diem dulu, “ tutur pria kelahiran Agustus 1991 ini
Kiat sukses yang ia share, di antaranya, 1. Berhentilah menjalani hidup dengan “Apa kata orang”, jalani hidup dengan “Apa kata Tuhan”, 2. Anda tidak akan bergerak maju sebelum memaafkan masa lalu, 3. Jangan menyalahkan siapa pun, 4. Fokus perbaiki input misalnya informasi yang dalam bentuk film, musik, sinetron, sosial media, seminar, organisasi, buku, teman, 5. Belajar dari yang terbaik jika ingin menjadi terbaik dari yang terbaik, 6. Komitmen yaitu setia pada diri, mentor dan team.
Syafii Efendi telah menggeluti atau mulai memasuki dunia motivasi sejak duduk di bangku SMA. Di usia 24 tahun, ia menggapai puncak kesuksesanya menjadi seorang motivator termuda nomor satu yang menginspirasi dan memotivasi ratusan bahkan ribuan pemuda di seluruh Indonesia. Slogan hidupnya, “Tidak ada perubahan tanpa tindakan”● (Nay)