JAKARTA—-Pemerintah mensubsidi tiket tiket kereta layang ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodebek sebesar 50 persen. Tarif tiket diperkirakan sebesar Rp12 ribu. Perkiraan tarif harga tiket LRT Jabodebek itu nantinya bisa mengalami perubahan ke depannya
Demikian diungkapkan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (13/10/19). Dia mengemukakan terdapat tiga rute yang akan dilayani oleh LRT Jabodebek tersebut, yakni rute Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang Bekasi Timur.
“Saat ini, pengerjaan untuk lintas Cawang-Cibubur sudah
mencapai sebesar 85,7 persen, lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas sebesar 56,1
persen, dan lintas Cawang-Bekasi Timur sebesar 59,5 persen,” ujar Budi.
Lanjut Menhub pada 18 Oktober nanti akan dilakukan uji coba LRT Jabodebek untuk
lintas Cawang-Cibubur. Uji coba operasi LRT Jabodebek akan dimulai, meski
progres pembangunan belum sepenuhnya rampung.Uji coba tahap pertama selama satu
bulan, berarti sampai 18 November.
“Kita melakukan bersamaan, melakukan tes sarana dan juga konstruksi di lintas lainnya. Kami berharap November 2021 semua sudah bisa selesai,” kata Menhub.
LRT Jabodetabek itu akan menggunakan sistem persinyalan moving block yang diatur secara tepat waktu dengan komputer. Teknologi itu diyakini akan memperpendek head way (jangka waktu kedatangan) rangkaian kereta, sehingga dapat mengangkut lebih banyak penumpang.
Sementara Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi pembangunan LRT Jabodebek yang mulai terlihat hasilnya.
LRT Jabodebek itu sedianya dapat mengangkut penumpang sebanyak
1.500 orang dalam satu rangkaiannya. Satu rangkaian yang terdiri dari enam
gerbong.
“Satu gerbong bisa 250 orang, kalau enam
gerbong jadinya 1500 orang,”
ungkap Luhut.
Dia berharap pengoperasian LRT Jabodebek kelak dapat mengurangi kemacetan dan polusi di wilayah tersebut.