Kondisi generasi yang tengah dalam puncak masa produktif itu disebut membuat visi Indonesia Emas 2045 meredup. Padahal syarat tercapainya Indonesia emas 2045 itu ada dua. yakni, pertumbuhan ekonomi 6%-7% dan kita keluar dari middle income trap.
Indonesia Emas 2045 meredup. “Adapun syarat tercapainya Indonesia emas 2045 itu ada dua. Pertama, pertumbuhan ekonomi 6%-7%. Kedua, kita keluar dari middle income trap. Keduanya masih berat untuk dicapai saat ini,” ujar Ekonom senior Indef, Tauhid Ahmad.
Pemerintah mestinya melakukan apa? Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf, Rendy Manilet, menyebut bahwa pemerintah perlu mencarikan solusi. Soalnya, angkatan kerja terus bertambah dari Gen Milenial dan Gen X. Mulai dengan identifikasi kelompok dengan tingkat pendidikan mana yang mendominasi karakteristik pengangguran itu. Ketika mereka sudah diberi pelatihan yang dibutuhkan untuk masuk ke dunia kerja, pekerjaan itu sendiri sudah harus tersedia. Ini dapat dilakukan dengan mendorong realisasi investasi yang lebih besar.”
Senada, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), Ronny P Sasmita, menyebut, pemerintah juga harus mendorong investasi baru di sektor-sektor sesuai dengan passion dan skill kekinian yang dimiliki anak muda, seperti sektor ekonomi digital, ekonomi kreatif, pariwisata dan sejenisnya. Selain itu, perbesar anggaran negara untuk program-program pelatihan kerja dan peningkatan skill anak muda di luar sistem pendidikan yang sudah ada.
Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia mencapai 214 juta orang. Dari jumlah itu, 149,38 juta orang tercatat sebagai angkatan kerja, tapi yang terserap/bekerja hanya 142,18 juta orang, sisanya menganggur. Sedangkan Gen Z yang umumnya berpendidikan rendah perlu dilatih dan dibekali dengan kemampuan dan sikap kewirausahaan serta memanfaatkan teknologi digital. Pemerintah perlu segera ambil tindakan.
Di lapangan, Kartu Prakerja tak berjalan sebagaimana semestinya. Padahal puluhan triliun dana sudah digelontorkan. “Maka, program itu harus diaudit dan dievaluasi, lalu diredesain agar lebih sesuai dengan kebutuhan dunia usaha di satu sisi dan kebutuhan anak muda di sisi lain,” ujarnya.
“Semakin banyak pengangguran, semakin tidak produktif perekonomian sebuah negara, semakin sulit pertumbuhan ekonomi tinggi diraih,” kata Ronny. Imbasnya bisa ke mana-mana, mulai dari pelemahan konsumsi rumah tangga, rendahnya permintaan atas perumahan, sampai pada meningkatnya angka kriminalitas.
Undang-Undang Cipta Kerja dimaksudkan untuk mendorong investasi dalam negeri, terutama usaha-usaha kecil. Namun, sampai saat ini dinilai belum menampakkan hasil. “Pemerintah perlu cepat menganalisa penyebabnya,” ujar Payaman. Sebab, hingga 5-10 tahun ke depan, perekonomian Indonesia masih didominasi sektor informal.●