Dalam situasi ekonomi makro yang lesu darah dampaknya akan terasa di toko-toko. Termasuk toko anda. Pengunjung sepi. Omzet merosot. Tapi jangan menyerah. Selalu ada cara untuk keluar dari kesulitan.
Pertama, temukan penyebabnya. Mengapa sepi? Lacak atau selidiki dengan cermat jawabannya dari pengunjung. Jika usaha anda ada dalam sebuah pasar atau mal yang biasanya ramai tapi nyatanya toko anda sepi, itu saatnya anda perlu ngecek tentang harga. Apakah anda menjual lebih mahal dibanding tetangga sebelah? Coba bandingkan. Toh konsumen akan selalu mencari barang yang menurut mereka bagus dengan harga murah. Beda harga seribu dua ribu rupiah bisa menjadi musababnya.
Jika usaha kita terletak di tempat yang orang akan datang dengan sengaja untuk berbelanja, situasi sepi itu adalah wajar. Siasati hal ini dengan meletakkan barang dengan harga terjangkau, kualitas bagus, dan promosi yang agak gigih. Tidak bisa dipungkiri, iklan sangat efektif untuk mendongkrak penjualan. Jika terasa diperlukan, pasanglahlah iklan yang tepat.
Kedua, manfaatkan ponsel sebagai salah satu cara menarik pelanggan. Kiatnya, sangat penting mencatat nomor telepon pelanggan yang sering belanja. Setiap anda memiliki barang baru di toko, kirimi mereka SMS/WA dengan sangat sopan dan menarik. Dari keramahan tak terduga semacam itu, tanpa perlu menunggu waktu lama, mereka akan memprioritaskan berbelanja ke toko jika mereka membutuhkan sesuatu.
Ketiga, keluar dari terperangkap. Di mana-mana para penjual mengeluh. Pelanggan sepi. Bahkan bos besar saja resah atas kondisi yang ada. Di tengah perekonomian yang sulit, daya beli melemah. Orang-orang akan sangat selektif berbelanja. Pembelian barang-barang yang tak terlalu perlu akan ditunda.
Untuk mengatasi hal ini, cobalah bersikap proaktif. Manfaatkan beberapa orang yang bersedia membawa barang dagangan anda ke luar (mobile). Jasa mereka tentu saja dihargai secara layak. Pendapatan yang kurang di toko (statis) akan terbantu. Cara ini setidaknya cukup efektif untuk memperlancar perputaran barang.
Keempat, usahakan barang-barang dagangan anda selalu ada yang baru. Selain untuk penarik pembeli, anda yang berada di toko juga tidak bosan dan suntuk dengan suasana yang itu-itu saja. Kebosanan akan menjadikan anda malas dan kehilangan semangat dalam menjual. Efeknya jelas sangat tidak baik bagi usaha anda.
Kelima, fokus dan selalu membangun harapan setiap hari. Pedagang kaki lima Minang selalu bilang “rezeki pengusaha itu seperti rezeki harimau”. Tanamkan dalam diri bahwa segala suasana akan berganti. Keadaan akan berubah. Jika hari ini sepi, mungkin saja besok ramai. Jaga semangat agar tidak melemah, karena Tuhan YMK sudah menentukan berapa pantasnya rezeki kita.
Keenam, berdoa adalah hal yang tidak boleh dilupakan. Sebab, yang akan menggerakkan hati orang-orang untuk berbelanja ke tempat anda hanyalah Dia yang Maha Kuasa. Doa jadi pemungkas atas ikhtiar anda yang optimal.
Trik sederhana menghadapi pasar yang sepi ini berangkat dari sebuah pengalaman pribadi. Penulis sendiri hanya seorang yang baru mulai belajar berbisnis. Namun, setiap saat sebaiknya kita tak bosan mencoba melakukan sesuatu yang baru. Tetaplah bertahan dalam kondisi seberat apa pun. Berpeganganlah pada janji-Nya bahwa di balik kesulitan itu ada kemudahan.