JAKARTA—-Setelah absen selama 25 tahun , Produksi Film Negara (PFN) kembali memproduksi film bertajuk “Kuambil Lagi Hatiku”. PFN menggandeng Taman Wisata Candi Borobudur (TWC) , Prambanan dan Wahana Kreator Nusantara. Film yang disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis ini akan tayang di layar bioskop pada 21 Maret mendatang .
Direktur Utama PFN Muhammad Abduh Aziz mengatakan, saat ini merupakan momentum bagi PFN untuk membuat film lagi Apresiasi anak muda terhadap film Indonesia saat ini sangat bagus.
“Sebagai instrumen negara, sekarang PFN sudah menjadi Perum di mana semakin berpeluang mengembangkan cerita dalam film,” kata Abduh dalam konferensi pers di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (5 /3/2019).
Sebagai catatan PFN berdiri pada1934. Film monumental yang pernah diproduksi adalah “Pengkihanatan G 30 S PKI”, serta dua film terakhir “Pelangi di Nusa Laut” (1992)dan “Surat untuk Bidadari” (1994).
Film ini bercerita tentang Sinta (Lala Karmela) seorang perempuan india keturunan sedang merencanakan pernikahannya dengan Vikas(Sahil Shah). Menjelang pernikahannya, Widi, Sang Ibu (Cut Mini) kabur ke Indonesia.
Sinta yang didesak untuk mempercepat pernikahannya oleh calon mertuanya terpaksa mencari tahu ke mana tujuan ibunya. Berkat petunjuk kotak tua kenangan ibunya dna mendiang ayahnya , Sinta menemukan foto mereka di Borobudur.
Vikas mengizinkan Sinta untuk mengunjungi kampung ibunya agar bisa membawanya pulang. Dalam pencariannya di Desa Borobudur Sinta bertemu dengan Panji (Dimas Aditya. Konflik pun terjadi. Salah satunya Sinta diculik dan Panji meminta bantuan padepokan silat.
Film ini mengambil latar keindahan Candi Borobudur sekaligus keberagaman Indonesia. Candi Borobudur menjadi aspek penting dalam film ini.
Selain TWC sejumlah BUMN juga mendukung proses produksi film ini di antaranya Pertamina, Pelindo 3, Jasa Rahardja, Bank Mandiri, Wijaya Karya, Perusahaan Gas negara, BTN, Garuda Indonesia dan sebagainya (van).