hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Saung Qubil, Tawarkan Es Cendol Alpukat Nangka dan Ayam Bakar Serundeng

JAKARTA—-Salah satu kuliner minuman tradisional tertua Nusantara adalah cendol.  Salah satu catatan tertua tentang kata tjendol yang diketahui tercantum pada Oost-Indisch kookboek atau buku resep Hindia Timur bertahun 1866 memasukkan resep cendol dengan judul “Tjendol of Dawet” yang menandakan bahwa cendol dan dawet digunakan secara bersinonim pada masa itu.

Awalnya minuman cendol (diperkirakan dari Jawa Barat) dijajakan dengan pikulan, kemudian dengan gerobak dorong sejak berapa puluh tahun terakhir.   Okky Oktaviany, seorang warga Kebagusan, Jakarta Selatan merasa terpanggil untuk melestarikan minuman itu dengan cara kekinian dengan meraciknya sendiri.

Keinginan ini sejalan dengan hasratnya memiliki usaha sendiri sejak menikah pada 2017.  Okky dn suaminya bercita-cita mempunyai usaha waralaba   dengan brand sendiri di mana dapat mengatur dengan leluasa dan menjalankannya.

Keinginan itu justru terwujud justru ketika pandemi Covid-19 merebak. Ketika semua sektor bisnis mulai goyah akibat dampak pandemi tersebut dan banyak yang tidak dapat melanjutkan bisnisnya terutama untuk rumah makan dan restoran sehingga berdampak pada banyaknya SDM yang dirumahkan dan tidak dapat dipekerjakan kembali.

Dari situlah mereka  memutuskan untuk membuat suatu usaha kuliner dengan konsep yang bisa dijalankan pada masa pendemi ini sehingga  beberapa SDM bisa tetap bekerja.

Dengan basic pengetahuan yang dimiliki sarjan akutansi terkait retail dan restoran, mereka merangkul beberapa sahabat untuk membantu.

Pada Juni 2021 mereka mulai merumuskan dan melakukan berbagai trial product dengan brand “Saung Qubil” dengan modal awal Rp10 juta. Mereka mulai beroperasi Oktober 2021 dengan lokasi pusat dapur di Kabagusan, Pasramingu dan cabang di Meruya, Jakarta Barat untuk melayani penjualan daring.

“Kami ongin mengangkat kembali masakan rumahan serta makanan dan minuman nusantara khas indonesia untuk bisa kembali bersaing dengan konsep masakan luar,” ujar perempuan kelahiran 1989 ini kepada Peluang melalui Whatsapp, Kamis (10/2/22).

Saung Qubil selain menawarkan Es Cendol Alpukat Nangka juga menawarkan Ayam Bakar Qubil dengan serundeng lengkuas dan sambal Kemanggi.

Nama Saung Qubil berasal dari kata saung artinya gubuk kecil di tengah sawah dam qubil nama panggilan suaminya, yang juga ari kata kubil membengkak atau menjadi besar. Harapannya saung qubil ini bermula dari rumah kecil yang nantinya menjadi besar dan dapat selalu menaungi dan memberikan kesejahteraan untuk orang – orang yang berada didalamnya.

Menu yang ditawarkan smeua racikan sendiri dengan menggunakan bahan–bahan alami tradisional, tidak menggunakan penyedap rasa (Non MSG), tidak menggunakan bahan pengawet, Bumbu dan rempah – rempah sangat meresap di masakan, sambal special qubil dengan bawang dan tambahan daun kemangi yang pedasnya menggugah selera makan.

Harga dimulai dari Rp6.000 hingga Rp55.000 untuk menu ala carte dan paket dan Rp85.000 hingga Rp.250.000,- untuk hampers/paket hantaran.

Varian menunya antara lain Ayam Bakar Qubil (ayam bakar dengan serundeng lengkuas dan sambal kemangi special qubil),  Ayam Goreng qubil (ayam goreng dengan serundeng lengkuas / kremesan gurih dan sambal kemangi special qubil), Ikan Nila Goreng / Bakar, ati ampela, tahu tempe, sayur asam, terong penyet, pete goreng/bakar, es cendol alpukat nangka, es cincau hijau, wedang jahe, teh poci gula batu. Okky mengaku meraup omzet antara Rp500 ribu hingga Rp1.500.000 per hari.

Berbisnis di masa pandemi tidak dapat dibilang mudah, karena harus  gesit untuk mencari peluang di pasar dengan konsidi pandemi. Kiatnya  mengutamakan hygiene, konsistensi rasa dan kualitas menu. Selan itu mereka ingin  meningkatkan penjualan daring dan mengikuti berbagai kegiatan kuliner atau bazar.

Saung Qubil bergabung dengan program Jakpreneur  pada Desember 2021. Tujuannya untuk dapat mendapatkan bimbingan lebih lanjut dari pemerintah dalam menjalankan usaha dan juga membangun relasi yang lebih luas agar saung qubil bisa lebih dikenal oleh masyarakat.

“Ke depan kami ingin mengembangkan usaha dengan membuka cabang  baru di beberapa wilayah, serta menambah varian menu tradisional,” tutup Okky (Irvan).

pasang iklan di sini