Peluang News, Jakarta – Nilai tukar (kurs) Rupiah dibuka pada Senin pagi (29/7/2024) menguat (naik) 15 poin, setelah akhir pekan ditutup melemah 51 poin.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi naik 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.286 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.301 per dolar AS.
Sebelumnya, pada perdagangan Jumat (26/7/2024) kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup turun. Rupiah tergelincir 51 poin atau 0,31 persen menjadi Rp16.301 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.250 per dolar AS.
Hal itu, menurut analis ICDX Taufan Dimas Hareva, imbas dari rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan. Dimana data klaim pengangguran awal mingguan AS untuk minggu yang berakhir pada 20 Juli naik 235.000, dibandingkan dengan minggu sebelumnya sebesar 243.000. Angka ini di bawah konsensus sebesar 238.000.
Di sisi lain, Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan pada Kamis (25/7/2024) bahwa perekonomian tumbuh pada kecepatan tahunan sebesar 2,8 persen selama periode April-Juni dibandingkan dengan kenaikan 1,4 persen pada kuartal sebelumnya dan antisipasi sebesar 2 persen.
Kemajuan pada Produk Domestik Bruto (PDB) menunjukkan bahwa perekonomian AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan dan inflasi melambat selama kuartal II-2024. Hal itu menunjukkan bahwa perekonomian AS masih bertahan dengan baik dan memberikan stabilitas pada perekonomian AS.
Sementara itu, Pesanan Barang Tahan Lama AS turun 6,6 persen month on month (mom) di bulan Juni dari kenaikan 0,1 persen di bulan Mei, lebih lemah dari ekspektasi 0,3 persen, sementara klaim lanjutan menurun sebesar 9.000 menjadi 1.851.000.
Laporan-laporan tersebut memberikan gambaran perekonomian mengalami pertumbuhan moderat dengan beberapa area menguat dan area lainnya menunjukkan potensi tanda-tanda melemah. Percepatan pertumbuhan PDB dan pasar tenaga kerja yang stabil menunjukkan ketahanan ekonomi secara keseluruhan. (Aji)