MALANG—Jika Anda berkunjung ke Malang, ingin mencari minuman kopi sambil menikmati roti kopi dengan aneka varian, maka singgahlah di “Roppyku”. Kedai dengan slogan “Rotiku Happymu” terletak di Jalan Margo Basuki, Jetis Dau, Malang menawarkan aneka varian roti untuk dibawa pulang, seperti halnya toko bakeri.
Terdapat tujuh varian roti rasa kopi yaitu Original Butter, Cheese Melt, Choco Lava, Red Velvet Cheese, Vanilla Milk, Tiramissu Coffe, Banana Yummy dan 16 macam varian minuman Coffe dan Non Coffe
Annisa Proklamadewi Zunaida (34), bersama suaminya membuka kedai ini pada 1 Maret lalu, terinspirasi dari anak-anaknya yang menyukai roti jenis ini ketika keluarga ini “hang out” ke mal. Hanya saja pada masa pandemi, mereka hanya bisa memesan roti ini lewat layanan gojek karena tidak berani ke mal.
“Akhirnya kami mencoba untuk bikin konsep bagaimana kalau membuka usaha roti tersebut tanpa harus ke mal, pusat pertokoan, bandara, stasiun yang memang selama ini terdapat produk sejenis,” ujar Annisa ketika dihubungi Peluang, Minggu (14/3/21).
Roppyku menawarkan produk roti kopi di luar mal dengan harga yang ramah di kantong tetapi cita rasa dan kualitas berani bersaing.
Lanjut Annisa, yang membuat berbeda dengan produk roti kopi lainnya yaitu macam varian ditawarkan lebih banyak, ditambah bundling dengan berbagai varian minuman yang cocok menemani di segala suasana.
Kedai itu buka mulai Jam 07.00 sampai 21.00. Walau, penjualan masa pandemi masih daring sehingga pangsa pasar untuk anak sekolah dan anak kos masih belum optimal, tetapi Annisa optimis ke depan bisnis ini akan meningkat omzetnya.
Saat ini dalam masa pandemi melakukan penjualan secara luring di gerai hingga melalui GoFood dan GrabFood terus dilakukan promo dan penawaran paket-paket.
Harga roti dibandroll rata-rata Rp6.500 dan harga minuman kopi seharga Rp12-14 ribu dan non kopi berkisar Rp10 hingga 12 ribu. Sambutan pasar ternyata cukup meriah. Terbukti kedai ini meraup omzet rata-rata Rp2 juta per hari, terlebih saat akhir pekan.
“Kedepan kami ingin membuka gerai lagi di daerah marketable, ramai kuliner, dengan membuka gerai berupa booth atau kontainer yang menarik, dengan pusat produksi adonan tetap di lokasi saat ini, yang siap masak dikirimkan,” ujar alumni Universitas Brawijaya ini (Van).