Keberhasilan Rizwan memasarkan kopi gayo ke pentas dunia, mendapat apresiasi berupa Satyalancana Wira Karya 2018, Koperasi Penggerak Pembangunan 2017, dan Dekopin Award 2015.
PENGGEMAR kopi tentu tidak asing dengan kopi gayo. Kopi yang berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah ini sangat khas rasa dan aromanya. Tidak hanya di pasar domestik, komoditi ini menembus pasar internasional dan menjadi salah satu yang termahal.
Popularitas kopi gayo tidak lepas dari “tangan dingin” Rizwan Hussein, eksportir kopi gayo sekaligus Ketua Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan Aceh. Rizwan atau biasa disapa pak Wan ini, dengan gigih mengenalkan kopi gayo ke pasar dunia. Hasilnya tidak sia-sia karena kini kopi gayo merupakan salah satu yang paling laris dan diburu pecinta coffee lover. “Usaha kami fokus pada pemberdayaan usaha anggota yang berprofesi sebagai petani kopi,” ujar Rizwan.
Dengan nilai ekonomis yang tinggi, komoditi kopi gayo telah menjadi mesin pertumbuhan utama ekonomi kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Bahkan KBQ Baburrayyan menjadi tumpuan harapan petani kopi dalam memasarkan produknya ke pasar global.
Atas jasanya tersebut, Rizwan dianugerahi penghargaan Satyalancana Wira Karya yang diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada puncak acara Harkopnas ke-71 di ICE Tangerang. SSatyalancana Wira Karya merupakan tanda penghargaan kepada WNI yang telah sangat berjasa dan berbakti kepada bangsa dan Negara. Penghargaan tersebut menyempurnakan apresiasi yang telah diterima sebelumnya yaitu dari Bappenas sebagai Koperasi Penggerak Pembangunan Tahun 2017 dan Dekopin Award Tahun 2015. (Drajat)