hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Rekapitulasi Dampak Beragam Pandemi Covid-19 pada Koperasi Dunia

Taiching—World Cooperative Monitor menyampaikan laporannya mengenai dampak pandemi Covid-19 selama 2020 terhadap koperasi.  Sekalipun terdampak koperasi besar dunia menunjukan kontribusi pada masyarakat terdampak.

Laporan World Cooperative Monitor yang dirilis Januari 2021 ini  mengyatakan, kika pada masa krisis keuangan global sebelumnya, model bisnis koperasi selalu tahan banting, maka tidak demikian krisis yang diakibatkan pandemi.

Hampir semua koperasi di seluruh Eropa terkena dampak krisis, mulai dari merosotnya pendapatan  hingga skema pengurangan tenaga kerja. Meskipun demikian dampak pandemi bervariasi berdasarkan sektor tempat koperasi beroperasi, dengan sektor pariwisata, transportasi dan budaya termasuk yang paling terpukul.

Dari kawasan Asia Pasifik, sejumlah  koperasi mengajukan moratorium pinjaman, selain terdampak secara pendapatan.  Sementara di kawasan Afrika,  di mana koperasi sebagian besar berbasis pertanian, mengalami penurunan pendapatan  karena kehilangan pembeli, harga yang jatuh hingga biaya operasional yang menjadi tinggi, serta kehilangan anggota.

Koperasi produsen dan koperasi konsumen umumnya  telah memperpendek rantai pasokan sehingga dapat menetapkan jalur pembelian langsung di antara mereka,  antara lain   dengan penjualan daring dan mengurangi risiko harga pangan yang lebih tinggi.

Koperasi pertanian dan ritel membantu orang-orang yang rentan dan menyediakan barang-barang penting bagi mereka yang terkena dampak penguncian. Koperasi konsumen seperti bank, penyedia utilitas dan layanan perumahan membebaskan biaya keterlambatan, menunda sewa, menawarkan layanan broadband ke sekolah dan memberikan pinjaman berbunga rendah.

Di Italia, koperasi bekerja sama dengan perusahaan fintech dalam memberikan pembiayaan kepada UKM, juga didukung melalui program pendanaan Eropa. Selain itu, skema Garanzia Italia memungkinkan lembaga keuangan non-bank untuk memberikan pinjaman, sehingga memudahkan akses likuiditas koperasi yang membutuhkan.

Kontribusi Koperasi Besar pada Masyarakat

Sekalipun terdampak oleh Pandemi Covid-19, koperasi besar dunia menunjukan kontribusi pada masyarakat yang terdampak. Di antara mereka terdapat Rabobank, bank pertama di Belanda yang menunda pembayaran bunga dan pembayaran kembali pinjaman untuk UKM, juga mendirikan dana dukungan untuk organisasi budaya dan olahraga.

Koperasi Kredit Masyarakat Perkotaan  Buldana di India menurunkan tarif bunganya untuk meringankan beban utang anggotanya. Sekalipun koperasi ini mengurangi jumlah karyawannya dan melakukan pembatasan jam kerja pada awal pandemi.

Koperasi ritel, seperti S-Group dan Midcounties Co-operative, mengubah model bisnis mereka agar sesuai dengan persyaratan keamanan baru dan mendukung anggota dan pelanggan yang paling rentan: selain meningkatkan gerai e-commerce, mereka meluncurkan dana foodbank dan mengembangkan konsep seperti layanan dibawa pulang dan pengiriman ke rumah untuk memfasilitasi akses ke produk.

Sepanjang pandemi, Koperasi Midcoountries  melayani 100 ribu pelanggannya dengan cara daring, Koperasi Midcounties meluncurkan layanan, yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan dan pembayaran melalui telepon sejak awal April untuk mendukung orang-orang yang rentan di seluruh komunitasnya yang berjuang untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya karena mereka mengisolasi diri. 

Koperasi ini mellibatkan  1.000 relawan dan 75 kelompok komunitas meningkatkan pengiriman dari 225 toko makanan The Midcounties Co-operative, serta selain itu  juga telah mengumpulkan lebih dari 50 ribu Euro untuk lebih dari 70 bank makanan lokal, memberikan lebih dari 40 ribu Euro dukungan perawatan anak untuk pekerja kunci NHS, menyumbangkan smartphone senilai lima ribu Euro untuk membantu orang-orang yang rentan mengakses dukungan, dan meluncurkan senilai 75.000 Ribu Euro  Community Restart Fund di mana amal dan kelompok komunitas dapat mengajukan permohonan dukungan keuangan darurat.

Di sisi pertanian, Indian Farmers Fertilizer Co-operative Limited (IFFCO) melakukan kampanye kesadaran sosial dan mengatur pasokan peralatan keselamatan di beberapa wilayah India.  Selama Pandemi Covid-19 IFFCO telah memberikan bantuan di 1.400 titik di 21 negara bagian India dengan 650 ribu penerima manfaat dan mendistribusikan 300 ribu paket makanan,  300 ribu masker, 300 ribu batang sabun, 1, 5 juta tablet vitamin C, 52 ribu sanitizer, 20 ribu syal, 10 ribu sarung tangan.

Lain halnya dengan, Argentinian Cooperative de Trabajos Portuarios Limitada, yang beroperasi di sektor jasa pelabuhan dan maritim  memberikan fokus perhatian pada  berfokus pada pekerja yang berisiko terhadap Covid-19  untuk menerima peningkatan remunerasi sambil menjaga kesehatan mereka.  Aturan lockdown di Argentina semasa pandemi  terbilang sangat ketat. Penduduk di wilayah AMBA (areal Metropolitan Buenos Aires)  hanya diizinkan keluar rumah untuk pergi berbelanja makanan, kebutuhan pokok dan mengakses layanan terdekat.

Kontribusi lain dilakukan koperasi pekerja seperti Smart Belgium mengembangkan mekanisme kredit 0% dan rencana pelatihan untuk anggotanya, membantu mereka menjadi lebih tangguh selama dan setelah pandemi. Melalui Smart Plan, koperasi ini memfasilitasi bentuk bantuan timbal balik antara anggota, mencari bentuk kolaborasi yang lebih baik dengan lembaga publik dan swasta, klien dan mitra lainnya. 

Smart melakukan berbagi sumber daya dan pengetahuan, terlibat dalam refleksi kolektif yang luas tentang model ekonomi, komersial, dan redistribusi baru, serta tentang bentuk perlindungan pekerja yang melampaui kerangka kontrak mereka.

Demikian pula, Gerakan Kibbutz di Israel melindungi anggotanya yang menganggur dengan bantuan ekonomi dan memberi orang tua dan anak-anak dukungan sosial, perbekalan dan kegiatan rekreasi, inisiatif yang dimungkinkan berkat mekanisme solidaritas terstruktur yang mampu memenuhi kebutuhan anggota yang membutuhkan bantuan.

Midcounties mengembangkan rencana yang menghidupkan kembali dan berkembang di semua grup perdagangan mereka, untuk membangun solusi kooperatif di masa depan melalui Community Restart Fund, survei, dan acara virtual. Demikian pula, Indian Farmers Fertilizer Co-operative Limited menerapkan berbagai tindakan jangka panjang seperti jadwal waktu kantor yang fleksibel dan program kerja rumahan bergilir untuk mendukung kolega sambil melanjutkan operasi.

Ciri khas dari semua inisiatif ini adalah ikatan mendalam yang mereka miliki dengan identitas dan nilai koperasi: Mondragon Corporation menggarisbawahi pentingnya jaringan koperasi selama krisis, karena memungkinkan pengembangan solusi bersama dan berpartisipasi, seperti meningkatkan protokol kesehatan dan keselamatan. Koperasi bergerak di bidang kurir membantu mendistribusikan materi perawatan kesehatan. Sementara Koperasi pertanian bekerja sama dalam desinfeksi instalasi dan jalan-jalan kota.  Sementara Koperasi konsumen agro-ekologi telah menyatukan distribusi pangan dalam sebuah portal.

Sejalan dengan hal tersebut, koperasi asuransi Sancor Seguros Group menyoroti dampak positif yang dimainkan prinsip koperasi dalam mendapatkan kepercayaan pelanggan, kepercayaan yang diperoleh melalui kontribusinya kepada masyarakat selama pandemi (Irvan Syafari).

pasang iklan di sini