
Peluang News, Semarang – Unity of Goodness and Hapiness menjadi tema diusung KSPPS Fastabiq Khoiro Ummah, dalam RAT Paripurna Tutup Buku 2024 yang berlangsung Kamis ( 20/2/2024) di Semarang Jawa Tengah. Tema tersebut menegaskan tekad koperasi dengan sebutan BMT Fastabiq ini untuk memastikan bahwa segenap anggotanya telah mendapat pelayanan yang baik.
Pelayanan anggota menjadi tolok ukur keberhasilan koperasi ini sesuai dengan misinya mewujudkan peradaban mulia.
Dalam sambutannya, Ketua BMT Fastabiq Muhammad Ridwan menyampaikan koperasi berusia 26 tahun ini telah berhasil melakukan estafeta kepemimpinan dimana saat ini hampir sebagian pengelola adalah generasi muda angkatan kedua Fastabiq.
“Sebagai generasi awal kami telah melakukan transformasi kepemimpinan, kini eranya yang muda yang memimpin. Karenanya berbagai pelatihan, pendidikan dan kompetensi terus kami tingkatkan sehingga Fastabiq siap menyongsong era generasi emas pada 2045,” ujarnya. RAT dihadiri sekitar 200 anggota perwakilan dan sejumlah kepala dinas koperasi antara lain dari Kabupaten Pati, Demak, Jepara, Kudus, Blora, Rembang dan Cirebon. Hadir pula Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi Henra Saragih yang sekaligus membuka RAT.
Ridwan menambahkan tema Unity of Goodness and Happines yang diusung Fastabiq sebagai ungkapan bahwa koperasi ini senantiasa menebar kebaikan dan kebahagiaan tidak hanya kepada anggota, tapi juga kepada masyarakat di sekitarnya.
BMT Fasrabiq lanjutnya, berkomitmen untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan, bebaskan masyarakat dari bahaya rentenir dan riba, serta berikan layanan keuangan yang inklusif bagi masyarakat sebagai perwujudan dari eksistensi dakwah.

Kinerja Usaha Tumbuh
Dalam laporannya, Direktur Utama BMT Fastabiq Agus Jamaluddin menyampaikan perkembangan usaha sepanjang 2024 dengan pertumbuhan aset mencapai Rp 435, 260 miliar, naik 1,12 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp430,459. Piutang dan pembiayaan sebesar Rp309,749 miliar naik 2,29 persen dibanding 2023 sebesar Rp302, 810 miliar.
Sedangkan simpanan sebesar Rp805,639 miliar.
Total pendapatan Rp45,737 miliar dengan pengeluaran Rp37,696 miliar dan mencatatkan Sisa Hasil Usaha sebesar Rp8,040 miliar sebelum pajak. Sementara jumlah anggota sebanyak 49.188 orang tumbuh 5.203 dibanding 2023 sebanyak 43.985 orang.
Agus menjelaskan sejumlah usaha terkait pemberdayaan masyarakat antara lain program pembinaan ekonomi dhuafa melalui dana bergulir tanpa bagi hasil, hibah rumah dan sanitasi bagi masyarakat tidak mampu, program bea siswa hingga pembiayaan dan pendampingan ekonomi ‘juragan mulyo’ melalui pemanfaatan dana zakat.
Sejak beroperasi di Kabupaten Pati pada 1998, hingga kini usaha Fastabiq berkembang ke berbagai daerah. Jumlah kantor cabangnya 27 unit tersebar di Jateng, Jabar dan Jatim. Dalam tempo dekat, pungkas Agus, BMT Fastabiq bakal membuka kantor cabangnya yang pertama di luar Jawa, yaitu di Denpasar, Bali. ( Irm)