hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Program Padat Karya PU 2025 Serap 43 Ribu Tenaga Kerja

Kementerian PU alokasikan Rp1,2 triliun untuk program padat karya jalan dan jembatan di 1.059 lokasi. Serap 43.628 tenaga kerja dan capai progres 62%.

PeluangNews, Jakarta – Pembangunan infrastruktur tidak hanya berperan penting dalam mendorong konektivitas dan pertumbuhan nasional, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan masyarakat secara langsung. Salah satu pendekatan yang dijalankan pemerintah dalam mewujudkan pembangunan inklusif adalah melalui program padat karya, yang mengutamakan pelibatan masyarakat lokal dalam pekerjaan infrastruktur.

Melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU), pemerintah terus melanjutkan program infrastruktur kerakyatan tersebut, khususnya di bidang jalan dan jembatan. Program ini dikelola oleh seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Bina Marga.

Pada Tahun Anggaran 2025, Kementerian PU mengalokasikan Rp1,2 triliun untuk program padat karya yang tersebar di 1.059 lokasi di seluruh Indonesia. Dana ini digunakan untuk proyek-proyek infrastruktur skala kecil yang tetap berdampak besar, seperti pemeliharaan rutin jalan dan jembatan, serta pekerjaan penunjang lainnya, dengan masyarakat setempat sebagai pelaku utama.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa program padat karya bukan hanya tentang pencapaian fisik, tetapi juga soal dampak sosial dan ekonomi.

“Program ini adalah instrumen penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat. Dengan melibatkan warga setempat dalam pembangunan, padat karya membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar Menteri Dody.

Berdasarkan data e-Monitoring Kementerian PU per 24 September 2025, progres fisik program telah mencapai 62,1%. Adapun jumlah tenaga kerja yang telah terserap mencapai 43.628 orang, yang setara dengan 2.909.075 Hari Orang Kerja (HOK).

Secara rinci:

  • Pekerjaan padat karya jalan:
    • Progres fisik: 63,78%
    • Tenaga kerja: 33.052 orang
    • Kegiatan: pembersihan median jalan, pengecatan marka, perbaikan ringan.
  • Pemeliharaan rutin kondisi jalan:
    • Realisasi: 43,96%
    • Tenaga kerja: 244 orang
  • Pekerjaan penunjangan jalan (holding):
    • Progres: 62,56%
    • Tenaga kerja: 23 orang
  • Pekerjaan jembatan (pengecatan rangka, perawatan ringan):
    • Progres fisik: 57,9%
    • Tenaga kerja: 9.674 orang (dari target 12.180)
  • Padat karya kontraktual:
    • Progres: 33,41%
    • Tenaga kerja: 635 orang

Program padat karya yang diusung Kementerian PU juga secara strategis selaras dengan target pembangunan nasional (PU 608), yaitu:

  1. Efisiensi Investasi: Menekan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) menjadi di bawah 6.
  2. Pengentasan Kemiskinan: Menuju angka kemiskinan 0%.
  3. Pendorong Pertumbuhan Ekonomi: Menuju 8% per tahun.

Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, program ini tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan dan pendapatan harian, tetapi juga memperkuat akses terhadap infrastruktur dasar, seperti jalan dan jembatan yang lebih layak.

 

pasang iklan di sini