Peluang News, Bandung – Pada konferensi internasional ICMEM (International Conference on Management in Emerging Market) 2024 yang diadakan oleh SBM-ITB, Profesor Mark Gilman dari Universitas Derby, Inggris, mengungkapkan adanya penurunan signifikan dalam produktivitas dan pertumbuhan di kalangan usaha kecil dan menengah (UMKM) di Inggris. Acara ini berlangsung pada Rabu (28/8) dan menarik perhatian banyak peserta yang tertarik dengan dinamika ekonomi global.
Dalam presentasinya, Profesor Gilman menyoroti hasil penelitian yang menunjukkan bahwa setelah 15 tahun, hampir 90 persen perusahaan kecil di Inggris telah gulung tikar dan tidak beroperasi lagi. “Kita menghadapi tantangan besar, tidak hanya di Inggris tetapi juga di seluruh dunia, yaitu bagaimana kita membantu perusahaan untuk bertahan. Mereka harus mampu beradaptasi bukan hanya dalam lingkungan karbon netral tetapi juga tumbuh dan berkontribusi pada ekonomi,” ujar Gilman.
Untuk mengatasi tantangan ini, Gilman mengusulkan pendekatan multidisiplin yang mencakup penelitian menyeluruh terhadap UMKM di Inggris. Dia menekankan pentingnya pengembangan model bisnis yang realistis, dengan fokus pada persaingan pasar, kolaborasi, tantangan rantai pasokan (supply chain), serta penggunaan teknologi dan inovasi secara strategis.
“Kami telah mengembangkan framework transformasi organisasi dinamis yang dapat digunakan oleh perusahaan. Framework ini dirancang untuk membantu perusahaan melihat secara menyeluruh bagaimana mereka perlu beradaptasi dan berkembang sebagai sebuah organisasi,” jelas Gilman.
Gilman membagi perusahaan ke dalam beberapa kategori, termasuk perusahaan dengan pertumbuhan tinggi (high growth companies), pertumbuhan rendah (low growth companies), organisasi statis, dan perusahaan yang mengalami penurunan. Perusahaan dengan pertumbuhan tinggi, menurutnya, berbeda karena fokus mereka pada inovasi jangka panjang, penggunaan teknologi yang canggih, dan kolaborasi untuk membangun jaringan yang kuat dengan pemasok dan konsumen.
“Perusahaan dengan pertumbuhan tinggi juga mengimplementasikan sistem manajemen kinerja dan strategi manajemen yang holistik,” tambahnya.
Framework transformasi yang diusulkan Gilman mencakup transformasi digital, transformasi strategis, dan transformasi pemikiran, yang semuanya berfokus pada peningkatan produktivitas, inklusivitas, dan keberlanjutan. Dia juga menekankan pentingnya memahami revolusi digital dan perubahan pemikiran yang diperlukan dalam organisasi.
“Sangat penting bagi organisasi untuk mengubah mindset mereka serta pola pikir pekerja, agar lebih dinamis, efisien, dan produktif,” lanjut Gilman.
Melalui pendekatan komprehensif ini, Profesor Gilman percaya bahwa UMKM tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan lingkungan. (Aji)