MEDAN—Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan Yuliana Kansrini meminta petani milenial merapkan menerapkan teknik budi daya hidroponik karena menjadi solusi pertanian di masa mendatang, karena membutuhkan lahan yang tidak terlalu luas, bahkan sempit.
Polbangtan sendiri melalui unit Teaching Factory (TeFa) memfasilitasi mahasiswa dalam praktik budi daya sayuran hidroponik.
“Budi daya sistem hidroponik selain menambah pendapatan, juga mendukung kebijakan ketahanan pangan pemerintah,” ujar Yuliana, Rabu (9/2/22).
Hidroponik adalah salah satu metode budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman.
Teknik budidaya hidroponik merupakan solusi yang dilakukan oleh sebagian orang yang tidak memiliki lahan cukup luas. Dengan hidroponik, pihaknya mengajak masyarakat bertani untuk menjaga ketahanan pangan.
Lanjut dia, hidroponik dirancang menggunakan media tanam rockwool dan hidroton serta menggunakan nutrisi AB-mix dalam pemenuhan unsur hara bagi tanaman.
“Pada TeFa hidroponik, mahasiswa melakukan peracikan nutrisi AB-mix secara mandiri di Laboratorium Dasar, dengan nutrisi makro maupun nutrisi mikro yang diperlukan oleh tanaman,” papar dui.
Sementara Wakil Direktur I Polbangtan Medan, Nurliana Harahap, mengatakan aneka metode budidaya hidroponik dipelajari oleh mahasiswa Polbangtan Medan.
Seperti metode hidroponik Water Culture System, sistem kultur air statis dengan menggenangi tanaman dengan air bercampur larutan nutrisi, dikenal sebagai rakit apung.
“Total terdapat tiga ribu lubang tanam yang dimiliki oleh TeFa Hidroponik Polbangtan Medan, dimana semuanya dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menanam berbagi macam sayuran seperti pakchoy, selada, samhong king, popeye dakota dan sayur lainnya,” tutup dia.