
PeluangNews, Jakarta – Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar pertemuan dengan ketua umum Partai Gerindra tersebut.
Dari pertemuan itu Prabowo dan PKB menawarkan kerja sama dalam pemerintahan mendatang. PKB bisa masuk dalam koalisi bersama partai pendukung Prabowo-Gibran. Sebelumnya, PKB dalam pilpres 2024 lalu berseberangan dengan Prabowo-Gibran. PKB mengusung Anies dan Muhaimin bersama Partai Nasdem dan PKS.
PKB kini masih menunggu keputusan apakah nanti masuk dalam koalisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.
“Masuk Koalisi atau tidak nanti kita lihat di 20 Oktober, di situ akan terlihat koalisi yang sesungguhnya kayak apa,” kata Muhaimin kepada wartawan seusai menghadiri Ta’arufan sekaligus Pembekalan Calon Kepala Daerah di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (5/5/2024).
Dia mengutarakan bahwa hal yang terpenting adalah sudah mengakhiri proses tahapan pilpres pada 14 Februari lalu, termasuk bagaimana menitipkan program perubahan untuk bangsa ini.
“Yang penting buat PKB hari ini adalah mengakhiri proses kompetisi pilpres dan menitipkan agenda-agenda kepada presiden terpilih, supaya agenda perubahan itu terlaksana lah,” katanya.
Saat ditanyakan bagaimana hasil pertemuan dengan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, apakah akan diakomodasi pada masa pemerintahannya nanti, ujar dia, pihaknya sudah memberikan masukan.
“Bagus menerima masukan-masukan kita untuk menjadi agenda-agenda nasional,” tutur Wakil Ketua DPR RI itu.
Terkait rencana Prabowo Subianto akan membuat ‘Presidential Club’ beranggotakan para mantan presiden yang masih hidup seperti Joko Widodo (Presiden Ke-7), Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden Ke-6) dan Megawati Soekarnoputri (Presiden Ke-5), kata Cak Imin adalah hal baik.
“Ya tentu positif dan hendaknya bisa lebih produktif sehingga terjadi keberlanjutan dari pengalaman dan kegagalan. Pengalaman tidak boleh diabaikan, kegagalan jangan diulang, jangan pernah kita terperosok pada lubang yang sama, sehingga di antara pelajaran yang dilalui sudah bisa menjadi modal,” ujar Cak Imin.
Ditanya soal ‘Presidential Club’ ada dugaan hubungan kurang baik antara Joko Widodo dengan PDIP Megawati Soekarnoputri apakah itu dimungkinkan, dia menuturkan semua akan indah pada waktunya.
“Pastinya memungkinkan (Presidential Club), karena seiring dengan Waktu, kan waktunya melupakan perbedaan dan konflik-konflik yang tidak produktif,” kata Ketua Umum PKB itu, mengakhiri. []