
Peluang News, Jakarta – Pertemuan 100 orang koperasi Indonesia yang telah diinisiasi Majalah Peluang, saat peluncuran buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia, pada Kamis, 10 Oktober 2024, diminta diadakan kembali untuk tindak lanjutnya.
Permintaan itu disampaikan Inisiator Forum Sinergi Koperasi (Forsinkop) fatah Yasin kepada peluangnews.id, yang dikutip Minggu, 13 Oktober 2024.
“Pertemuan semacam ini (peluncuran buku Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia) sangat bagus. Saya berharap ada koloborasi dan sinergi antar koperasi yang sudah maju dan yang berkembang,” ucap Fatah.
Menurut Fatah yang juga Ketua pengurus Koperasi Pegawai Perum Bulog (Kopel Bulog) ini, pertemuan 100 orang koperasi Indonesia pada Kamis, 10 Oktober lalu itu baru tahap awal perkenalan dan memotivasi, khususnya bagi Kopel Bulog. Transfer pengetahuan bagaimana mengelola koperasi yang baik, bertanggung jawab dan memanfaatkan teknologi terbaru sangat penting.

“Ada koperasi yang asetnya sampai Rp10 triliun itukan luar biasa, awalnya hanya modal ratusan juta saja dan bagaimana koperasi-koperasi tersebut bisa mengatasi badai dan hantaman gejolak ekonomi, itu penting dipelajari,” ungkap Fatah.
Bagi Fatah, lanjutnya, adanya pertemuan Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia sangat memotivasinya. Apalagi ada yang semula bukan orang koperasi, lalu dipaksa berkecimpung mengurus koperasi malah sukses. Kesuksesannya tidak hanya bermanfaat buat dirinya tapi juga meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.
“Itu penting dipelajari meskipun mungkin kasuistis tetap penting dipelajari, siapa tahu ada kondisi serupa dan ada inovasi solusi dari kasus tersebut,” katanya.
Lantaran itu, Fatah sangat berharap, Majalah Peluang mengadakan kembali pertemuan semacam ini sehingga ada tindak lanjutnya. Apalagi tadi disebutkan bila untuk maju itu sulit dilakukan sendirian, kemajuan bisa dicapai bila ada kerja sama.
“Berkoperasi itukan upaya memahami orang lain dan kelompok sehingga terjalin kerja sama. Itulah ide awal yang disampaikan Bung Hatta dengan menambahkan kalimat gotong royong dan kekeluargaan,” ujar Fatah. (Aji)