hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Merusak Bumi

Jakarta (Peluang) : Sejatinya keseimbangan ekonomi dan lingkungan harus beriringan menjaga keberlangsungan masa depan. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kemajuan ekonomi harus 

terus dipertahankan tanpa merusak lingkungan. Perkembangan ekonomi juga tidak bisa hanya diukur melalui pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) saja.

“Kemajuan ekonomi tidak bisa hanya mengukur seberapa besar pertumbuhan PDB. Tapi bagaimana optimalisasi pertumbuhan PDB dengan menjaga kelestarian lingkungan, yang disebut ekonomi hijau,” ujar Perry dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Tahun 2022, Rabu (5/10/2022).

Perry mengatakan, pertumbuhan ekonomi juga harus menjaga keberlangsungan di masa depan, agar kemaslahatan umat manusia menjadi inti dari pertumbuhan itu.

Menurutnya, pandemi Covid-19 telah membawa banyak pelajaran untuk mengubah fokus ekonomi global pada kebaikan universal. Maqashid syariah yang ditawarkan oleh ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi contoh untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Kita tidak bisa mencapai pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan kerusakan. Kita lihat saat ini seluruh dunia mengalami masalah stagflasi, inflasi tinggi, 20 persen sumber daya dimonopoli,” ujarnya.

Maka itu, Perry menekankan penting melakukan kemajuan pertumbuhan PDB dibarengi dengan ketercukupan yang merata, terutama di Indonesia, Asia, serta beberapa negara-negara berkembang.

Terpenting lagi kata Perry,  perlu ekonomi yang inklusif dan universal, berlaku untuk semua kalangan dalam menciptakan ekonomi berkelanjutan.

Apalagi saat ini ekonomi bergerak tidak hanya mengandalkan mekanisme pasar, karena memiliki batasan. Sehingga  perlu peran pemerintahan untuk memajukan distribusi.

Selama sekitar 2,5 tahun masa pandemi, seluruh dunia juga dipaksa untuk melakukan inovasi sebagai bentuk adaptasi peradaban manusia memasuki era new normal. Semua aktivitas menjadi efisien dan produktif lewat digitalisasi.

Menurut Perry, digitalisasi adalah buah pelajaran, bahwa Allah SWT mengajarkan manusia untuk inovatif dan efisien.

“Namun bagian tersulit adalah bagaimana kita mempertahankan dan menciptakan efisiensi, bumi yang lebih hijau, inklusif, tapi tetap produktif,” ujarnya.

Perry juga menyatakan bahwa perkembangan ekonomi berkelanjutan tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu kekuatan bersama untuk mencapainya demi kebaikan kemanusiaan. 

Hal ini kata Perry telah dilakukan oleh BI  dalam mencapai ketahanan ekonomi. Yakni  BI menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan. 

“Seperti dengan menggandeng pesantren-pesantren di seluruh Indonesia, kementerian dan lembaga, untuk meningkatkan kapasitas ekonomi nasional,” tandasnya.

pasang iklan di sini