Seremoni pembukaan kantor cabang BMT Fastabiq ke-26 diiringi dengan kegiatan sosial meliputi santunan anak yatim, dhuafa, bantuan renovasi masjid dan hibah rumah.
Cirebon merupakan salah satu daerah yang memiliki sejarah panjang dalam jalur perdagangan di Nusantara. Wilayah yang dijuluki Kota Wali itu posisinya cukup strategis karena menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Potensi ekonominya masih besar untuk dikembangkan mulai dari sektor pariwisata hingga perdagangan.
Prospek ekonomi ini menjadi salah satu pertimbangan KSPPS BMT Fastabiq dalam memperluas jaringan kantornya. BMT terkemuka yang berpusat di Pati Jawa Tengah itu baru saja mendirikan kantor cabang ke-26 yang terletak di Jalan Merdeka Raya No. 3 Desa Ciledug Lor, Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon pada 18 Juli 2024.
Direktur Utama BMT Fastabiq Agus Jamaludin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kantor cabang baru tersebut. “Kami hadir di Cirebon untuk berkontribusi menegakkan ekonomi syariah dan memberikan solusi untuk masyarakat melalui program-program Baitul Maal dan Tamwil-nya,” ujar Agus.
Dukungan anggota dan masyarakat akan sangat menentukan perkembangan usaha kantor baru. Oleh karenanya, ia berharap agar semakin banyak masyarakat terutama di Kabupaten Cirebon yang menjadi anggota BMT Fastabiq.
Pembukaan kantor cabang ke-26 itu ditandai dengan pemotongan pita oleh Camat Ciledug Wawan Arif Gunawan yang didampingi Kepala Dinas Koperasi Cirebon, Notaris, Kepala Pasar, Kepala Desa, dan Takmir Masjid.
Sebagai salah satu wujud syukur atas pembukaan kantor cabang baru tersebut, BMT Fastabiq menggelar kegiatan sosial berupa santunan kepada anak yatim sejumlah 27 anak, hibah rumah untuk satu warga, bantuan dhuafa untuk 200 orang, dan bantuan untuk renovasi masjid.
Pada kesempatan sama, Ketua Pengurus BMT Fastabiq Moh. Ridwan mengatakan bahwa pihaknya akan terus menebar manfaat terutama kepada masyarakat sekitar kantor. Ibarat pepatah, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Kehadiran kantor baru itu juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian maupun sosial masyarakat setempat.
“Kami hadir di Cirebon dengan menawarkan solusi dan manfaat kepada anggota dan masyarakat,” ungkap Ridwan.
BMT Fastabiq juga menetapkan bahwa Desa Ciledug Lor dijadikan sebagai Kampung Keluarga Utama. Ini artinya, kampung tersebut akan mendapat prioritas untuk dikembangkan baik dalam aspek perekonomian maupun sosial kemasyarakatan. Ini merupkan model bisnis BMT di mana aktivitas ekonomi dan sosial dilakukan secara bersamaan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat.(Kur)
