Saat sebagian pihak berpandangan minor terhadap koperasi, Kamaruddin Batubara biasa disapa Kambara justru tampil gigih memperjuangkan eksistensi sokoguru ekonomi. Orang nomor satu di Koperasi BMI Group itu terus mengibarkan panji-panji koperasi di panggung nasional. Baginya koperasi merupakan gerakan sosiopreneur yang termaktub jelas dalam konstitusi negara.
Gagasan besar bahwa koperasi adalah sosiopreneur bukanlah isapan jempol belaka. Pria kelahiran Bangkelang, Sumatera Utara, 2 Mei 1975 itu telah mempraktikkannya Bersama Koperasi BMI Group. Melalui Model BMI Syariah, koperasi berbasis di Kabupaten Tangerang itu terus menebar manfaat bagi anggota dan masyarakat. “Koperasi harus hadir untuk mengatasi problematika anggota dan masyarakat,” tegas Kambara.
Magister Ekonomi Syariah dari UIKA Bogor itu juga menggaungkan peradaban baru koperasi Indonesia dengan lima pilar. Pertama, koperasi itu harus besar. Kedua, koperasi harus dikelola secara profesional. Ketiga, koperasi harus mandiri, berkarakter dan bermartabat. Keempat, koperasi harus memiliki ciri pemberdayaan. Kelima, koperasi harus memiliki kepedulian terhadap sesama (berjiwa sosial).
Atas perannya dalam membesarkan Koperasi BMI Group dan mendorong gerakan koperasi agar lebih bertaring Kambara mendapat beragam penghargaan. Tercatat, pria bertubuh tinggi besar itu dianugerahi Bakti Koperasi (2017) dan Satya Lancana Wirakarya (2018) dari pemerintah. Selain itu, ia juga mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia pada 2020 dan HA IPB Award
- (Kur)