MAGELANG—Sejumlah pelaku UKM yang memiliki kios di Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) dmenghadiri Sosialisasi pembayaran non tunai dari Bank Indonesia perwakilan Jawa Tengah di Museum Borobudur, Kamis (26/11/20).
Kegiatan ini dihadiri Direktur Teknik dan Infrastruktur TWC Mardijono Nugroho, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Andry Prasmuko, Pemimpin Cabang Bank BNI 46 Magelang Muzakkir.
Mardijono menyampaikan, pihaknya sudah mengawali uji coba pembayaran dengan transaksi nontunai. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi untuk mengurangi transaksi dengan uang kontan.
Transaksi nontunai mempermudah pihaknya mengembangkan UMKM. Dari 117 pelaku usaha yang punya kios, sekitar separuhnya sudah mengaplikasikan pembayaran nontunai.
“Kita targetkan di akhir tahun sudah 100 persen pemilik kios UMKM di sini sudah menggunakan transaksi non tunai semuanya,” kata Mardijono.
Setelah para pemilik kios sudah semuanya menggunakan transaksi non tunai, lanjutnya, akan diterapkan juga untuk para pelapak yang ada di lingkungan. Pada saat nanti pedagang sudah menempati lokasi yang baru di area Kujon, pembayaran non tunai sudah diterapkan seluruh pedagang yang berjualan disana.
Sementara Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Andry Prasmuko mengatakan, para pelaku usaha bisa membangun diri dengan digitalisasi atau mendorong pembayaran dengan nontunai.
Transaksi tunai akan memberikan penularan covid semakin banyak, karena tidak mengetahui uang tersebut apakah sudah terkena Covid-19 atau belum. Transaksi dengan digital, lanjutnya, tidak perlu harus repot-repot dengan menghitung karena semuanya sudah tercatat di buku transaksi secara otomatis.
Banyak masyarakat yang khawatir untuk berkunjung ke tempat wisata dikarenakan masih banyaknya transaksi dengan tunai. Dengan adanya transaksi nontunai ini maka rasa was-was pengunjung untuk melakukan transaksi bisa dilakukan dengan non tunai.
“Saat ini sudah memasuki zaman modern, masyarakat tidak perlu lagi menyimpan uang secara manual, masyarakat tinggal menggunakan secara digital,” kata Andry.
Dengan menggunakan pembayaran non tunai, pedagang UMKM ini bisa diberikan promo-promo langsung dari aplikasi cashless tersebut, untuk lebih banyak menarik pengunjung guna membeli suvenir di area Taman Wisata Candi Borobudur ini dengan rasa aman, tanpa takut tertular Covid-19 karena tidak adanya pertukaran uang.