
PeluangNews, Jakarta – Harga-harga kebutuhan pokok di pasaran masih belum stabil pasca Lebaran yang baru lalu. Bahkan harga bawang merah mengalami kenaikan.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata nasional untuk bawang merah sebesar Rp53.500 per kilogram. Harga tertinggi mencapai Rp81.620 per kilogram di Papua Tengah dan terendah Rp35.990 per kilogram di Kepulauan Riau.
Harga tertinggi bawang merah nyaris dua kali lipat apabila dibandingkan dengan harga ideal bawang merah yang berada di kisaran Rp 30 ribu–Rp 40 ribu per kilogram.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah tidak akan melakukan impor bawang merah.
“Bawang merah enggak ada impor. Nggak bisa, nggak boleh,” kata menteri yang biasa Zulhas itu usai Halal Bihalal 2024 di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (24/4/2024).
Saat ditanya mengenai apakah akan ada opsi melakukan impor bawang merah di tengah kenaikan harga yang sedang terjadi?
Zulhas mengungkapkan, Indonesia masih bisa menanam bawang merahnya sendiri. Oleh karena itu, ketika kondisi harga naik maupun tidak naik, Indonesia tidak akan mengimpor bawang merah.
“Bawang merah bisa kita tanam. Kalau ada masuk bawang merah dari luar (negeri), kita sikat,” tutur dia.
Zulhas mengutarakan kenaikan harga bawang merah diakibatkan oleh banjir yang terjadi di Brebes, Jawa Tengah. Insiden ini membuat pasokan bawang merah berkurang.
“Bawang kan banjir kemarin sebentar itu, ya, insidentil. Untuk minggu depan, mudah-mudahan sudah turun (harganya). Paling seminggu lagi sudah normal,” katanya.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim kebijakan penanganan harga bawang masuk di bawah Bapanas. Namun demikian, Kemendag tetap memantau perkembangan harga di pasar.
Selain itu, pemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Sekarang kita lagi lihat di Bima, NTB seperti apa. Sumber bawang merah kan ada di Bima juga bukan hanya Brebes,” kata dia, menambahkan.
Masyarakat mengharapkan pemerintah tidak lagi melakukan impor bukan hanya bawang merah tetapi juga terhadap barang kebutuhan lainnya.
Kemandirian atau kedaulatan ekonomi perlu di kedepankan karena Indonesia memiliki negara yang luas dan sumber kekayaan melimpah dan agraris. []