Kinerja yang terus bertumbuh menjadikan perbankan rutin membagikan keuntungan kepada para investor setiap tahun. Berapa besaran yang bakal diterima?
Peluangnews – Maret merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh investor atau pemegang saham bank karena bakal panen raya dari dividen yang ditebar. Mengutip pengumuman resmi dari perbankan yang sahamnya tercatat di lantai bursa, bulan ini banyak bank yang akan menggelar RUPS Tahunan Tahun Buku 2023.
Seperti diketahui, dalam acara RUPS Tahunan selain menyampaikan laporan pertanggungjawaban kinerja Direksi dan Dewan Komisaris kepada pemegang saham juga diumumkan besaran sekaligus waktu pembagian dividen yang dihitung dari laba bersih setiap perusahaan.
Sampai berita ini ditulis setidaknya ada dua bank besar yang telah melaksanakan RUPST Tahun Buku 2023 yakni PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Mega Tbk.
Dalam RUPST BRI yang digelar 1 Maret 2024, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp48,10 triliun dari laba bersih BRI tahun buku 2023 sebesar Rp60,43 triliun.
“Dividen bagian negara sebesar Rp25,71 triliun sudah termasuk interim yang dibagikan kepada negara. Pada 18 Januari 2024 sebesar Rp6,77 triliun sudah dibayarkan, dengan demikian sisa jumlah dividen tunai kepada negara adalah sebesar Rp18,94 triliun,” ujar Sunarso, Direktur Utama BRI saat RUPS.
Pencapaian laba bersih BRI di 2023, ditopang dari penyaluran kredit sebesar Rp1.266,4 triliun, tumbuh 11,2% secara tahunan. Kredit kepada UMKM masih menjadi yang terbesar dengan penyaluran sebesar Rp1.068 triliun atau portofolionya mencapai 84,4% dari total kredit.
Naiknya penyaluran kredit berimbas pada pendapatan bunga bersih sebesar Rp135,18 triliun atau naik 16,9%. Selain itu, BRI juga berhasil mengelola risiko kredit dengan capaian rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 2,95% di 2023.
Bank Mega Bagikan Dividen Rp2,45 Triliun
Bank Mega juga telah menggelar RUPS Tahun Buku 2023 yang waktu pelaksanaannya bersamaan dengan RUPS BRI. Bank dalam naungan CTCorp itu akan membagikan dividen kepada pemegang saham sekitar Rp2,45 triliun atau 70% dari laba bersih sebesar Rp3,51 triliun di 2023.
“Laba Bank Mega adalah nomor delapan terbesar dari bank-bank yang ada di Indonesia. Jadi, saya rasa ini performa yang cukup baik walaupun kita tingkatkan terus di tahun-tahun yang akan datang,” kata Kostaman kepada para jurnalis di Jakarta selepas RUPS.
Sisa laba bersih setelah dikurangi dividen akan dibukukan sebagai saldo laba dan dana cadangan guna memperkuat modal. Pembagian dividen akan dilakukan satu bulan setelah pelaksanaan RUPS tersebut.
Total Aset Bank Mega pada 2023 tercatat sebesar Rp132,05 triliun. Penyaluran kredit sebesar Rp66,29 triliun. Bank Mega tetap fokus menyalurkan kredit kepada segmen korporasi dan joint financing. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL Gross) sebesar 1,57% dengan NPL net sebesar 1,18%. Untuk tahun buku 2024, Bank Mega menargetkan laba sebesar Rp3,8 triliun.
BCA Sebar Dividen Interim
Sementara BCA telah melaksanakan pembagian dividen interim kepada pemegang saham dengan nilai Rp42,5 per saham atau setara Rp5,23 triliun pada Desember 2023. Selama ini BCA mencatatkan tren peningkatan dividend per share kepada para pemegang sahamnya. Tercatat, dividend per share BBCA untuk tahun buku 2022 sebesar Rp205, naik sejak 2018 senilai Rp68. Artinya, compounded annual growth rate (CAGR) saham BCA dalam empat tahun mencapai 32%.
BCA biasanya membagikan dividen sebanyak dua kali untuk satu periode tahun buku keuangan sejak 2004. Pertama, membagikan dalam bentuk dividen interim. Kedua, BCA membagikan dividen final yang diputuskan melalui RUPST yang akan segera digelar.
Laba Bersih BNI RP20,9 Triliun
Sepanjang 2023, BNI meraih laba bersih sebesar Rp20,9 triliun, atau tumbuh 14,2% secara tahunan. Pertumbuhan laba ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 7,6% atau mencapai Rp695 triliun yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip, baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan perusahaan anak.
Kredit korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3%, blue chip BUMN tumbuh 11,8%, kredit konsumer tumbuh 13,6% dan perusahaan anak tumbuh 134%. Selain itu, BNI juga mampu menjaga kualitas portfolio kreditnya sepeti tercermin dari penurunan NPL menjadi 2,14% dan rasio kredit dalam risiko atau loan at risk menurun jadi 12,9% di 2023.
Sekadar informasi, pada tahun buku 2022, BNI membagikan dividen sebesar 40% atau senilai Rp7,32 triliun. Diproyeksi nilai pembagian dividen pada tahun buku 2023 yang akan dibagikan pada tahun ini akan lebih besar dari 2022 seiring dengan peningkatan laba bersih.
Bank Mandiri Siap Bagikan Dividen
Bank pelat merah dengan aset terbesar yakni Bank Mandiri membukukan kinerja positif pada 2023. Perolehan laba tercatat sebesar Rp55,1 triliun, tumbuh 33,7% secara tahunan. Pertumbuhan laba disumbang dari penyaluran kredit yang mencapai Rp1.398,1 triliun, tumbuh 16,3%.
Sejalan dengan pertumbuhan laba, kualitas asetnya pun terus membaik. Ini terlihat dari rasio NPL secara bank only yang turun ke level 1,02%. Aset dan permodalan Bank Mandiri juga semakin kokoh pada 2023.
Pada tahun buku 2022, Bank Mandiri membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham sebesar Rp24,7 triliun atau sebesar 60% dari laba bersih sebesar Rp41,1 triliun. Dengan besaran dividen per saham yang dibagikan sebesar Rp529,34 per saham. Pembagian dividen tahun ini diperkirakan akan lebih besar dari tahun sebelumnya sejalan dengan peningkatan laba bersih Perseroan. (Kur).