JAKARTA—-Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Bisnis UI juga Komisaris Independen Bank Rakyat Indonesia Rofikah Rokhim mengungkapkan sebanyak 43 persen dari 59 juta pelaku UKM di Indonesia adalah perempuan. Faktor kebutuhan keluarga mendorong mereka mencari penghasilan tambahan.
Itu sebabnya dari penelitian yang dilakukannya 62 % bidang usaha yang digeluti kaum perempuan berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari, mulai dari lauk-pauk (kuliner), kemudian pakaian (fashion) dan berkaitan dengan kecantikan, seperti salon dan obat lulur.
“Para pelaku UKM Perempuan mampu menghasilkan sekitar 100 miliar dollar AS . Jumlah ini sepuluh persen dari PDB Indonesia,” ujar Rokiah ketika memberikan pemaparan pada acara Festival Ibu Hebat di Gedung SMESCO, Jakarta, Sabtu (15/12/2018).
Dikatakannya, pengusaha perempuan Indonesia lebih tekun dan lebih telaten. Dari 2500 peminjam di BRI dari kalangan perempuan tidak satupun “mengemplang”. “Kaum Ibu rupanya merasa malu kalau tidak mengembalikan pinjaman,” tegas dia.
Untuk itu Rofikah meminta para perempuan untuk tidak rendah diri bila usahanya dianggap kecil atau dipandang sebelah mata.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Septriana Tangkary menyatakan pengguna internet di Indonesia sudah sangat tinggi dan itu menjadi peluang bagi para pelaku UMKM.
“Untuk itu para ibu jangan hanya menggunakan media sosial untuk swafoto tetapi juga untuk berjualan. WhatsApp, Facebook, dan Instagram sangat mudah digunakan dan dapat menjadi sarana promosi paling efektif,” kata dia (Irvan Sjafari).