hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pedagang Keluhkan Naiknya Harga Daging Ayam dan Telur

Peluangnews, Cianjur – Para pedagang daging ayam dan telur ayam di Pasar Induk Cianjur, Jawa Barat, mengeluhkan kenaikan harga ayam dan telur belakangan ini. Akibatnya omset penjualan menurun karena masyarakat tidak menahan konsumsi ayam/telur.

Mereka berharap pemerintah bisa mengendalikan harga karena sejak naik, tingkat penjualan cenderung anjlok. Kenaikan harga dagangan malah membuat rugi para pedagang eceran.

Asep Apriyanto, salah satu pedagang misalnya, ia mengaku sejak sebulan terakhir harga daging ayam terus naik. Saat ini harga daging ayam di kisaran Rp40 ribu-Rp42 ribu per kilogram.

“Makin ke sini harganya makin naik, bukannya turun. Kenaikan harga bukannya bikin kita untung malahan nombok (rugi),” kata Asep.

Asep meminta pemerintah daerah bisa membantu agar harga bisa kembali turun seperti biasa. Asep pun kerap mendapat komplain dari pembeli, pedagang dituding memainkan harga seenaknya.

“Bayangin saja, biasanya harga normal sekitar Rp32 ribu-Rp35 ribu per kilogram, sekarang jadi Rp40 ribu-Rp42 ribu per kilogram. Hampir Rp6 ribu lebih naiknya,” ujarnya.

Kondisi serupa diungkapkan Agus Salim, pedagang telur di Pasar Induk Cianjur. Agus tak mengetahui persis naiknya harga telur saat ini secara tiba-tiba.

“Biasanya kalau naik itu karena permintaan meningkat. Tapi yang sekarang tiba-tiba saja naik,” kata Agus.

Agus menuturkan sekarang harganya kisaran Rp32 ribu per kilogram. Harga normalnya di kisaran Rp25 ribu-Rp28 ribu per kilogram.

“Belum lama ini harganya sempat Rp33 ribu lalu turun ke Rp31 ribu. Sekarang mendekati Idul Adha naik lagi jadi Rp32 ribu,” jelasnya.

Bagi pembeli, kata Agus, harga telur ayam saat ini cukup memberatkan. Ia pun berharap harga bisa kembali turun.

“Kalau pasokan sekarang sudah stabil. Dua-tiga hari lalu sempat agak sulit,” pungkasnya. (Aji)

pasang iklan di sini