hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

PDIP Akan Tugaskan Ganjar Pranowo di Pilkada Serentak 2024

Capres Ganjar-Mahfud Siap Ajukan Sengketa Pemilu ke MK
Ganjar Pranowo | Dok.Humas

PeluangNews, Jakarta – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menugaskan Ganjar Prabowo dalam pemilihan kepala daerah serentak 2024.

Ganjar akan membantu upaya pemenangan pilkada hingga mempersiapkan kader-kader melalui sekolah partai. Hal tersebut dikemukakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Gedung Galeri Nasional, Jakarta, Senin (13/5/2024).

Keinginan PDIP menugaskan mantan calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 itu, kata Hasto, lantaran yang bersangkutan memiliki latar belakang berkecimpung di Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) dan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP.

“Ya, nanti akan ada penugasan-penugasan setidaknya di dalam pilkada ini,” kata Hasto.

Ganjar Pranowo mengawali karier dari aktif di GMNI. Dia kemudian menjadi kader PDIP dan terpilih sebagai anggota DPR RI pada 2004 dan 2013.

Selanjutnya Ganjar berhasil memenangkan Pemilihan Gubernur Jawa Tengah pada 2013 dan 2018 yang mengantarkannya memimpin Jawa Tengah selama dua periode.

Pada 2024, Ganjar mendapatkan penugasan dari PDIP dalam pemilihan presiden bersama Mahfud MD dan kalah.

Ganjar menegaskan bahwa dirinya akan berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran selaku pemenang pilpres lalu.

Menurut Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Siti Zuhro, pernyataan Ganjar Pranowo yang memilih untuk menjadi oposisi atau di luar pemerintahan, berpotensi juga menjadi arah PDIP kedepannya.

Walaupun hal itu diutarakan sebagai pribadi, tetapi Zuhro menilai Ganjar adalah sosok yang tidak bisa dipisahkan dengan PDIP. Ganjar dipercaya untuk menjadi calon presiden.

“Tentu itu sudah ditakar-takar, dipertimbangkan sedemikian rupa, dikonsultasikan, tidak sendiri gitu,” katanya.

Zuhro juga menilai arah PDIP secara organisasi akan diputuskan secara resmi pada saat rakernas partai tersebut. Namun deklarasi Ganjar itu pun bisa jadi merupakan penegasan arah politik partai.

Adapun sejauh ini dia menilai PDIP sebenarnya tidak mengenal istilah oposisi, melainkan memiliki istilah kerja sama dengan berada di luar pemerintahan.

“Jadi kerja sama istilahnya, bukan koalisi. Jadi ya sudah di luar pemerintahan, yang kita baca ini ke depannya arah PDIP, ke sana arahnya,” ujar Zuhro.

Terkait pilkada, PDIP sedang mempertimbangkan siapa-siapa yang akan diusung untuk ikut kontestasi dalam pilkada serentak di seluruh daerah di Indonesia.

Sejauh ini nama-nama muncul untuk ikut kontestasi seperti Edy Rahmayadi yang mendaftarkan diri sebagai peserta untuk pilkada Sumatra Utara. Edy daftarkan diri melalui DPD PDIP Sumatra Utara.

Sedangkan kader PDIP yang digadang-gadang untuk ikut kontestasi pilkada salah satunya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok disebut-sebut akan ikut pilkada di Sumatra Utara, dan Jakarta. Khusus di Jakarta, Ahok dirumorkan akan dipasangkan dengan Anies Baswedan. []

pasang iklan di sini