hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Payung Geulis Mandiri Sejak Krismon, Tembus Pasar Moskow

Yayat Sudrajat di depan payung geulis di sebuah pameran-Foto: Istimewa.

TASIKMALAYA—Memulai bisnis pada masa krisis moneter merupakan kenangan manis bagi Yayat Sudrajat, seorang perajin Payung Geulis di Kampung Payingkiran,  Kecamatan Indihang, Kota Tasikmalaya.  Pada 1998 dengan modal Rp250 ribu dari seorang pemilik toko Sudrajat membuat 20 payung dengan harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.

“Kebetulan uwak saya juga mencari para perajin di kampung yang sudah tidak ada lagi perajinnya. Sejak 1970-an tidak ada lagi yang mau jadi perajin payung yang jadi ikon Kota Tasikmalaya ini. Sejak adanya payung dari plastik dan kain, para perajin kalah bersaing,  lalu mereka beralih profesi dan baru 1980-an ditemukan lima perajin dan saya sendiri baru serius pada 1998,” ujar Sudrajat kepada Peluang, Kamis (30/8/018).

Sudrajat di rumahnya, Tasikmalaya dn produksi payung geullisnya-Foto: Dokumentasi Pribadi.

Di bawah nama Payung Geulis Mandiri, pelan-pelan tapi pasti Sudrajat membangun bisnisnya.  Dari 20, 40 payung, 60 payung dan akhirnya rata-rata sebulan 900 payung.

Kalau dulu payung geulis memakai bahan kertas, kini menggunakan bahan kain dan bordiran tetapi tetap mempertahankan ciri khas “geulis”-nya,yaitu ukiran bunga di atas payung yang dicat denagn warna “ngejreng” seperti merah, biru dan hijau.

Satu persoalan bagi Payung Geulis Mandiri yang sudah mempunyai 13 karyawan ialah pelukisnya. Kalau dulu seorang mojang Tasikmalaya mampu melukis bunga dalam waktu tiga menit sekarang waktunya lebih lama.  Namun kini pemasarannya lebih diuntungkan karena adanya daring (online), menggunakan media sosial seperti Whatsapp, Facebook, Instagram dan sebagainya.

Payung geulis Mandiri-Foto: Dokumentasi Pribadi.

“Alhamdulillah, payung kami sudah menembus pasar Moskow, Russia. Pada Juni 2018 lalu kami mendapatkan pesanan 300 payung dengan harga Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per payung. Kami juga sudah menembus pasar hampir seluruh Indonesia. Yang tertinggi produksi kami sebulan 1500 payung,” ujar dia bersyukur (Irvan Sjafari)

 

 

pasang iklan di sini