TASIKMALAYA—Sejak duduk di bangku SMA pada 2008 Aldila Dipamela sudah mempunyai ide kreatif membuat kalung-kalung unik untuk dijual kepada teman-temannya sendiri. Bakat wirausahanya kemudian berkembang ketika kuliah di Fakultas Teknik Informatika, Universitas Siliwangi Tasikmalaya dengan menjadikan kelom geulis (semacam sandal dari kayu) yang awalnya motif tradisisional megikuti era kekinian dengan motif global, seperti Mickey Mouse sekitar 2011.
Bermodal uang jajannya sekitar Rp500 dengan brand Ryla, perempuan kelahiran 15 April 1992 ini mulai memasarkan bisnisnya secara daring (online).
Hasilnya pada 2012 pasarnya sudah menembus Bandung, Jakarta, Bali, Pontianak hingga Dila, diganjar sebagai Wirausaha Muda Mandiri Jawa Barat 2012.
Aldila dan produk kelom geulis dengan cara gaul-Foto: Irvan Sjafari.Pada perkembangannya kelom geulis yang menyasar pasar anak muda ini sudah menembus mancanegara, seperti Italia dan Selandia Baru.
“Kini kelom geulis saya pasarkan berdasarkan pre order. Kini saya memasarkan tas rajutan Tasikmalaya disesuaikan untuk era global, tas gaul juga untuk segmen anak muda sejak 2017,” kata Dila ketika dihubungi Peluang, Kamis (6/9/2018).
Setiap bulan, Dila dan timnya mampu memproduksi sebanyak 200 hingga 500 helai tas, Tasnya dibandrol dengan harga Rp100 ribu, Rp160 ribu hingga Rp250 ribu rupiah. Saat ini Ryla Shop masih menggunakan rumah orangtuanya di jalan Letkol Komir Kartaman, Tasikmalaya menyerap puluhan tenaga kerja, mulai dari tukang rakit hingga tukang jahit.
“Tapi kalau pesanan 1000 hingga 5000 tas masih sanggup, pesanan per proyek,” ucap Dilla lagi, seraya mengatakan ia merancang tasnya sendiri.
Produk tas rajutan-foto; Dokumentasi pribadi.Pasar tas rajutan buatannya juga tersebar ke berbagai wilayah Indonesia. Dilla memasarkan dengan cara daring (Irvan Sjafari).
