hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

PANEN CABAI KOPSYAH BMI MENGGAGAS TANGERANG MENJADI SENTRA CABAI NASIONAL 

Tidak mudah bagi Sihabudin (33) memperoleh modal untuk mengembangkan usaha di luar kegiatannya sebagai guru agama. Tetapi sebidang tanah sawah seluas 900 meter miliknya  mampu memberikan sumber pendapatan baru. Berkat pinjaman modal Rp7,5 juta dari Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia, ia kini juga eksis sebagai petani cabai di desanya, Blukbuk, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang. Sukses itu kini menjalar dengan meningginya permintaan masyarakat di daerah itu yang ingin menjadi petani cabai.

BLUKBUK, desa yang biasanya lengang itu, Selasa 29 Januari lalu, sontak ramai dikunjungi banyak tamu. Bukan pula sembarang tamu, mereka adalah para undangan Kopsyah BMI yang hari itu menggelar Seremonial Panen Raya Cabai di lahan milik anggotanya. Di antaranya adalah Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Boru Simanungkalit, mewakili Menteri Koperasi AAGN Puspayoga yang berhalangan hadir di acara tersebut. Pejabat lainnya tampak Wakil Bupati Tangerang Mad Romli, Camat Kronjo tokoh pemuka setempat serta sejumlah kepala dinas terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Tangerang. Dalam sambutan tertulisnya, Menkop Puspayoga mengatakan bangga terhadap aktivitas Kopsyah BMI yang senantiasa berkiprah dengan berbagai terobosan sejak awal menggerakkan usaha berbasis kebutuhan masyarakat anggotanya. Hal ini dapat dijadikan role model pengembangan koperasi di Indonesia dalam upaya melawan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di tengah masyarakat.  Menteri berharap panen raya cabai tersebut dapat memotivasi para petani maupun koperasi untuk mampu menjalankan bisnis pertanian secara berkelanjutan dan dikembangkan dengan skala yang lebih luas lagi, dengan manajemen modern, teknologi dan aplikasi-aplikasi modern dan sekaligus mampu menjalankannya dalam sistem bisnis berkelanjutan. Untuk itu, kelembagaan koperasi perlu terus diperkuat dan ditingkatkan pengelolaannya.

Rasa bangga juga disampaikan Wakil Bupati Tangerang Mad Romli atas kiprah Kopsyah BMI yang mampu menggerakan ekonomi masyarakat desa di daerahnya. Panen cabai itu kata dia merupakan langkah awal mencapai swasembada pangan dan berikutnya adalah meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Blukbuk. Kopsyah BMI diharapkan menjaga eksistensinya sehingga dapat terus membantu pemerintah daerah, guna mengakselerasi kesejahteraan masyarakat secara merata dan mandiri.

Usai seremoni dan penyambutan para tamu dari pemerintahan itu, selanjutnya mereka diajak meninjau lahan milik Sihabudin seluas 900 meter persegi yang tengah panen cabai. Sedikitnya untuk masa panen ketiga itu, Sihabudin dapat menghasilkan sekitar 100 kg cabe dengan harga jual Rp25 ribu per kg. Bagi masyarakat Blukbuk, menanam cabai adalah hal yang biasa, tanaman cabai bahkan tumbuh di lahan pekarangan rumah.

Hanya saja selama ini proses itu dilakukan ala kadarnya tanpa penyuluhan dari petugas pertanian, hasilnya pun kurang menggembirakan. Cabai hanya tumbuh dengan nilai ekonomis rendah, sekadar cukup untuk kebutuhan dapur pribadi. Melihat potensi dan minat menanam cabai yang cukup tinggi tersebut, pada 2015 Kopsyah BMI bekerjasama dengan Istitut Pertanian Bogor  mengenalkan budi daya tanam cabai di lahan pekarangan rumah anggota. Kegiatan itu dilakukan untuk menemukan model pendekatan terbaik, sehingga program dapat berjalan baik dan berkelanjutan sehingga cabai bisa menjadi sumber pendapatan ekonomi baru.

Sepanjang tahun 2018 kata Koordinator Pertanian Kopsyah BMI Budi Setyawan, tercatat sebanyak 145 ibu rumah tangga mengikuti kegiatan budi daya cabai di lahan pekarangan. Ada yang masih berjalan sampai saat ini. “Minat mereka terhadap program budidaya cabai di lahan pekarangan relatif lebih baik dibandingkan dengan kampung lainnya di mana kegiatan ini dilaksanakan,” ujar Budi di sela seremonial panen cabai Januari lalu. Selain diminati kaum ibu, kegiatan tersebut juga melibatkan beberapa santri dari pesantren yang berada di wilayah tersebut. Pada tahap awal, budi daya dilakukan dengan menggunakan polybag, mengingat lahan pekarangan relatif sulit diolah sebagaimana lahan pertanian umumnya.

Dalam sambutannya, Presiden Direktur Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara mengatakan, panen cabai tidak sekadar memberikan nilai tambah ekonomi bagi anggota dan masyarakat. Ke depan, pihaknya bertekad mengembangkan budi daya tanaman pokok ini dan sekaligus menjadikan Blukbuk menjadi desa cabai. Ia punya obsesi menjadikan Kabupaten Tangerang sebagai sentra cabai nasional.  (Irsyad Muchtar)

pasang iklan di sini