Tempat kuliner di Jakarta banyak menawarkan konsep unik, salah satunya Omah Pincuk. Resto yang terletak di Jalan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini mengusung konsep pedesaan meski dihimpit bangunan-bangunan perkotaan.
Awalnya Omah Pincuk hanya memiliki satu saung, seperti yang biasa kita lihat dari suasana asrinya lingkungan pedesaan. Dari satu saung, Eko Mayndarto selaku owner Omah Pincuk kemudian mengembangkannya lagi sampai memiliki banyak fasilitas seperti sekarang.
“Omah Pincuk dibangun tidak langsung jadi tapi step by step, dari satu saung ke saung berikutnya,” kata Eko.
Kepada Majalah Peluang, Eko mengungkapkan Omah Pincuk awalnya hanya sebagai sarana pendukung tempat refleksi yang ada di sekitar lokasi Omah Pincuk sekarang. Menu yang dijual saat itu adalah Nasi Goreng, Mie Goreng, dan menu lainnya.
“Tahun 2006 itu refleksi sedang booming, kita yang awalnya hanya punya satu saung dengan dilengkapi Musholla sebagai tempat rehat kemudian berkembang, dan memiliki bangunan dan konsep seperti sekarang,” ungkap Eko.
Omah Pincuk merupakan tempat makan yang terbuka, berdiri di atas tanah seluas 450 meter, jika biasanya rumah makan seperti ini ditemui di pinggiran kota, sekarang sudah bisa ditemui di tengah kota dan di lokasi yang strategis.
Menurut Tyas, mahasiswi Universitas Indonesia, salah satu pengunjung Omah Pincuk mengatakan rumah makan ini menarik minatnya selain konsep yang diusung unik, nyaman, makanannya pun enak dengan harga terjangkau. Selain itu, tempatnya bisa mendukung kebutuhan konten di Instagramnya.
Eko menerangkan, bagaimanapun orang datang ke rumah makan yang dicari adalah rasa, baru suasana sebagai nilai lebihnya. Dua hal ini sangat penting dan menjadi prioritas bagi eko dalam mengembangkan Omah Pincuk. (Ren)