JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional merilis nilai ekspor Indonesia Juni 2021 mencapai 18,55 miliar dolar AS. Jumlah ini naik 9,52 persen dibanding ekspor Mei 2021, yaitu sebesar 16,92 miliar dolarAS.
Sementara nilai impor Indonesia Juni 2021 mencapai 17,23 miliar dolar AS naik 21,03 persen dibandingkan Mei 2021, yaitu sebesar 14, 234 miliar dolar AS.
Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia kembali surplus sebesar 1,32 miliar dolar AS. Sebagai catatan sejak Januari 2021, neraca perdagangan selalu surplus dengan yang tertinggi tercatat pada Mei sebesar 2,36 miliar dolar AS.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juni 2021 tercatat sebesar 102,87 miliar dolar AS atau naik 34,78 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai 7,06 miliar dolar AS atau naik 34,06 persen.
Kepala BPS Margo Yuwono berharap kinerja ekspor ini akan berlanjut hingga ke bulan-bulan berikutnya sehingga ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih baik lagi.
“Ekspor pada Juni ini mengalami kenaikan ditopang minyak mentah dan hasil gas. Dari catatan BPS, ekspor migas tumbuh 27,23 persen dari bulan sebelumnya,” ujar Margo dalam Jumpa Pers Virtual, Kamis (15/7/21).
Sementara lanjut dia, ekspor nonmigas Juni 2021 naik 8,45 persen ditopang besi dan baja, kendaraan dan bagiannya, biji terak dan abu logam serta mesin dan perlengkapan elektrik.
Surplus neraca perdagangan ini Juni sudah diprediksi oleh para ekonom. Di antaranya ekonom Josua Pardede sebelum rilis BPS mengumumkan surplus perdagangan tetap terjaid, walau tidak seperit Mei.
“Penurunan terjadi karena laju impir juga tinggi,akibat kenaikan harga minyak dunia secara rata-rata sebesar 8,14% mtm,” ujar dia.