Peluang News, Jakarta – Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) kembali menggelar pemusnahan barang bukti hasil tindak pidana narkotika, di lapangan Kantor BNN RI, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen I Wayan Sugiri mengatakan, pemusanahan barang bukti narkotika ini sesuai dengan amanah dari Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2009.
Selain itu, pengungkapan kasus ini juga merupakan hasil dari kerja sama antara BNN RI dengan Bea Cukai, Bareskrim Polri, TNI, dan sejumlah pihak-pihak terkait lainnya.
Kali ini, BNN memusnahkan sebanyak 278 kilogram (kg) barang bukti narkotika dari delapan kasus yang berbeda.
“Pemusnahan barang bukti ini merupakan hasil dari pengungkapan delapan kasus tindak pidana narkotika dengan jumlah tersangka 18 orang,” ujar I Wayan.
“Untuk barang bukti yang disita sebanyak 165.288,83 gram sabu, 117.553,30 gram ganja, kemudian disisihkan 3.467,71 gram sabu, 453,00 gram ganja, dan 16 butir Mephedrone,” imbuhnya.
Dari delapan kasus tindak pidana narkotika tersebut, lanjut I Wayan, terdapat peredaran gelap narkotika jenis sabu yang berasal dari jaringan internasional Malaysia dan warga negara asal India.
Adapun ke-18 tersangka itu terdiri dari S, AHA, DCH, FU, AS, SU, NA, FL, TT, MAT, AS, MM, MM, AB, dan OL, serta ada tiga warga negara asing (WNA) berinisial RM, SD, dan GV.
Atas perbuatannya, belasan tersangka tersebut dijerat dengan Pasal berlapis dari Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Bahkan, sejumlah orang juga masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait belasan kasus itu.
“Dengan melakukan pemusnahan barang bukti narkotika ini, BNN RI berhasil menyelamatkan 382.178 jiwa orang dari potensi penyalahgunaan narkotika di tanah air,” tutur I Wayan.
“Hal ini juga menjadi bukti keseriusan BNN dalam menjalankan amanah Undang-Undang
menyelamatkan generasi bangsa dan mewujudkan Indonesia yang Bersih dari
Narkoba (Bersinar),” lanjutnya.
