hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Minyak Goreng dan BBM Menjadi Biang Onar Inflasi RI Tinggi

Jakarta — Inflasi tinggi sudah mulai terasa di Indonesia. Pada April 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi 0,95% secara bulanan, tertinggi sejak 2017.Margo Yuwono, Kepala BPS, menyebut ada sejumlah komoditas yang mengerek inflasi. Utamanya adalah minyak goreng, bensin khususnya Pertamax, daging ayam ras, tarif angkutan udara, dan ikan segar.

“Dari 90 kota yang dipantau, semua mengalami inflasi. Tertinggi ada di Tanjung Pandan sebesar 2,58%,” Kata Margo Yuwono, Senin (09/05/2022).

Menurut dia, pada April 2022 terjadi inflasi sebesar 0,95 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,98. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2022 sebesar 2,15 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 3,47 persen.

“Penyumbang inflasi utama minyak goreng, BBM, daging ayam ras, tarif angkutan udara, dan ikan segar,” ujar Margo dalam rilis resmi BPS di Jakarta, Senin(9/5/2022).

Pada April 2022, andil inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau adalah 0,46%. Beberapa komoditas yang memberi andil signifikan antara lain minyak goreng (0,19%), daging ayam ras (0,09%), dan ikan segar (0,04%).

Sementara andil inflasi di kelompok transportasi adalah 0,19%. Harga yang memberikan andil inflasi tinggi antara lain bensin Pertamax (0,15%) dan tarif angkutan udara (0,08%). 


Dia menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,76 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,28 persen. 

Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,66 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,31 persen, dan kelompok transportasi sebesar 2,42 persen. 

Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,20 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,55 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,75 persen. 

“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan,” tutur Margo Yuwono.

Komponen inti pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–April) 2022 sebesar 1,39 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 2,60 persen.

“Seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen dengan IHK sebesar 113,46 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 0,22 persen dengan IHK sebesar 110,58,” Tutupnya

(E-1)

pasang iklan di sini