hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Bisnis  

Menyulap Sampah Jadi Cuan

Kalau lingkungan di sekitar Anda dipusingkan dengan masalah pengelolaan sampah, ide menjadi Magottpreneur bisa Anda pertimbangkan untuk menjadi solusi.

Sampai hari ini, warga Yogyakarta masih dipusingkan dengan masalah penumpukan sampah. Setiap harinya, 2.117 ton sampah dihasilkan di wilayah tersebut. Sebanyak 350 ton dibuang ke TPA Piyungan, padahal kapasitasnya jauh di bawah itu. Akibatnya, timbunan sampah di pinggir jalan menjadi tak terhindarkan.

Sudah cukup banyak upaya yang dilakukan untuk mengurai masalah tersebut. Salah satu inisiatif dating dari Maybank Indonesia. Bersama LSM Benihbaik.com, mereka membangun kawasan eco village di Desa Bangun Jiwo, Kabupaten Bantul. Ini adalah bagian dari program sustainability yang dilakukan oleh bank tersebut melalui kerja sama dengan warga desa. Tujuannya adalah untuk mengelola sampah rumah tangga. Warga pun diedukasi untuk melakukan pemilahan dan daur ulang. Sampah organik dipisahkan dan dijadikan bahan baku untuk budidaya maggot. Bagi yang belum tahu, magott adalah semacam belatung pengurai sampah organik. Hasilnya bisa dijual atau dipakai sendiri sebagai pakan ternak.

Selanjutnya, sampah yang dikirim ke TPA bisa berkurang, warga bisa memiliki fasilitas pengelolaan sampah yang terintegrasi

Bisnis ini belakangan semakin popular. Selain karena dapat membantu mengatasi masalah sampah, kegiatan ini juga bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga.

Jadi. kalau Anda sedang mencari alternatif kegiatan yang dapat menambah pendapatan bulanan sekaligus menyelesaikan masalah sampah, mungkin Anda bisa menjajaki opsi ini: menjadi seorang Maggotpreneur.

Bagi Anda yang belum tahu, maggot adalah larva dari Lalat Black Soldier Fly (BSF). Lalat ini awalnya dikenal sebagai pengurai sampah organik karena sumber makanannya berasal sisa makanan segar hingga yang sudah tak layak dimakan. Sepintas, maggot memang hampir sama dengan larva lalat pada umumnya. Padahal, lalat BSF sebetulnya terlihat berbeda daripada lalat rumah dan lalat hijau.

Jika sukses, Maggotpreneur bahkan bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp12 juta per bulan.

Usaha budidaya maggot ini selain murah dan mudah dikelola, bisnis ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Dari setiap 100 gram maggot kering, omzetnya bisa mencapai Rp20.000 sampai Rp30.000.

Lalat Black Soldier Fly (BSF) berwarna hitam dengan bentuk badan yang agak memanjang. Berbeda dengan lalat rumah dan lalat hijau yang memiliki bentuk badan yang sedikit lebih besar, warnanya pun yang jauh berbeda dari lalat BSF. Bentuk larva dari lalat BSF terlihat jelas dari ruas-ruas pada badannya yang berbuku-buku dan rapat, sedangkan larva lalat rumah dan lalat hijau tidak terlalu rapat.

Proses budi daya maggot sendiri sebetulnya tidak terlalu sulit, tetapi memang dibutuhkan ketekunan dan ketelitian untuk menghasilkan maggot yang berkualitas baik.

Yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan Kandang Maggot

Kandang maggot dipakai untuk kembang biak lalat BSF, mulai dari lalat kawin, memproduksi telur hingga penetasan. Jika masih pemula, Anda dapat menggunakan kandang ukuran kecil sesuai dengan lahan yang ada.

Bahan kandang yang disarankan adalah menggunakan kayu sebagai kerangka, jaring-jaring sebagai dinding kandang dan plastik UV sebagai atap. Kandang maggot ini nantinya diisi dengan rak dan media untuk bertelur. Banyaknya bibit yang dibudidayakan tergantung besarnya kandang. Semakin besar kandang, otomatis semakin banyak bibit yang dapat dimasukkan dan semakin banyak pula lalat BSF yang dihasilkan.

  1. Tempat Bak Pembesaran

Bak pembesaran ada beberapa jenis, seperti bak kontainer dan ada bak dari bahan kayu. Jika budget terbatas bisa menggunakan bak dari bahan kayu, namun jika ingin lebih praktis bisa menggunakan bak kontainer untuk budidaya lalat BSF.

  1. Tong Penyimpanan Pakan

Ada beberapa pakan yang memang harus difermentasi agar stok pakan dapat terpenuhi dan maggot tetap mendapat makanan supaya perkembangannya semakin bagus.

Sampah yang dapat dipakai untuk pakan maggot bervariasi, mulai dari nasi, ampas kelapa, limbah tahu, limbah pasar berupa dedaunan, sisa daging, limbah jeroan ikan, limbah peternakan, sampai dengan limbah restoran.

Bekatul juga bisa digunakan sebagai media ternak maggot karena teksturnya kering dan mudah didapatkan.

  1. Tempat Bertelur Maggot

Tempat telur maggot digunakan sebagai tempat lahir atau menetas bibit-bibit baru regenerasi dari Lalat BSF.

Keunggulan Budidaya Maggot

Maggot biasanya dijual dalam beberapa bentuk tergantung pada tujuan penggunaannya. Berikut adalah beberapa bentuk umum di mana maggot dapat dijual:

  1. Maggot Kering

Maggot dapat diolah dan dikeringkan untuk meningkatkan daya tahan dan ketersediaan dalam penyimpanan. Maggot kering sering kali dijual dalam bentuk serbuk atau butiran. Pengeringan dapat membantu menghentikan pertumbuhan dan mempertahankan kandungan nutrisi. Maggot kering biasanya dijual dengan harga Rp30.000,00 per 100 gram.

  1. Pakan Ternak yang Mengandung Maggot

Maggot dapat dicampurkan dengan bahan lain untuk membuat pakan ternak yang siap pakai. Ini bisa berupa pelet, tablet, atau bentuk pakan lainnya. Campuran ini biasanya diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi hewan ternak tertentu. Pelet maggot biasa dijual dengan harga Rp40.000,00 per 1 kg.

  1. Maggot Segar

Beberapa peternak atau pembudidaya maggot mungkin menjual maggot dalam bentuk segar, terutama jika mereka digunakan secara langsung sebagai pakan atau dikonsumsi oleh hewan ternak tertentu. Maggot segar biasanya dijual dengan harga Rp6.000 per 100 gram.

Pilihan bentuk penjualan maggot tergantung pada permintaan pasar dan kebutuhan pelanggan. Produk-produk ini lazim ditemui dalam industri pertanian, dan produksi pakan ternak sebagai sumber protein yang berkualitas tinggi. Bagaimana, tertarik membuka bisnis maggot? Ini bisa jadi kegiatan yang sambil menyelam minum air. Sambil menyelesaikan masalah sampah bisa menambah kocek. (drp)

pasang iklan di sini