
Peluang News, Jakarta – Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, terus aktif mempromosikan peluang investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, kepada investor luar negeri.
“Kami selalu menyampaikan potensi IKN dalam setiap perjalanan ke luar negeri untuk menarik investor ke Indonesia,” ujar Menteri Rosan di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Investasi yang masuk ke IKN bersifat jangka panjang, mengingat pembangunan ibu kota baru memerlukan waktu sekitar 25 hingga 30 tahun. Pembangunan ini juga diarahkan sebagai smart forest city, menjadikan IKN kota yang bersih dan ramah lingkungan, terutama dalam aspek energi dan infrastruktur.
Menurut Rosan, minat investor asing untuk menanamkan modal di IKN sudah mulai terlihat. Salah satunya adalah perusahaan asal Singapura yang berinvestasi di proyek panel surya di Nusantara, Kalimantan Timur.
“Kita melihat minat (appetite) investor sudah ada, meskipun saat ini masih banyak pembangunan infrastruktur. Yang terpenting adalah membentuk komunitas di IKN, seperti sekolah, rumah sakit, properti, dan restoran. Dengan komunitas yang terbentuk, daya tarik investasi akan meningkat,” katanya.
Rosan juga menegaskan bahwa keberadaan komunitas di IKN akan meningkatkan ketertarikan investor asing di masa depan.
“Dengan terbentuknya komunitas, minat investasi akan semakin besar. Saat ini, investasi masih didominasi oleh sektor infrastruktur, tetapi ke depan akan terus berkembang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen melanjutkan pembangunan IKN, dengan target menjadikannya pusat pemerintahan politik pada tahun 2028.
“Pemerintah memiliki komitmen tinggi untuk melanjutkan pembangunan ini. Diharapkan, pada tahun 2028, IKN dapat menjadi pusat pemerintahan politik dengan terselesaikannya pembangunan gedung-gedung legislatif dan yudikatif,” ungkap Rosan.
Sebagai informasi, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, menyebutkan bahwa dana APBN sebesar Rp48,8 triliun telah disetujui Presiden Prabowo Subianto untuk periode 2025-2029 guna melanjutkan pembangunan IKN sebagai ibu kota politik.
IKN akan secara resmi disebut sebagai ibu kota politik setelah semua lembaga negara, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, telah beroperasi penuh di kawasan tersebut. (Aji)
Baca Juga: Menteri Rosan: Sejumlah Pengusaha Pertambangan Siap Investasi di IKN(Buka di tab peramban baru)