octa vaganza

MenKopUKM Optimis Target Ekspor UMKM 17 Persen Tercapai

Jakarta (Peluang) : Kontribusi ekspor UMKM baru mencatatkan angka 15 persen, diharapkan gelaran BRILianpreneur dapat meningkatkan ekspor Indonesia.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki optimistis target 17 persen kontribusi ekspor produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Indonesia bisa terpenuhi pada 2024. 

Teten menyebut untuk mencapai target itu diperlukan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan. Menurutnya, saat ini kontribusi ekspor UMKM baru mencatatkan angka 15 persen.

“Kami menyambut baik upaya dari berbagai pihak yang turut mendorong kontribusi ekspor UMKM terus meningkat,” kata Teten dalam acara Opening Ceremony UMKM Expo(rt) BRILianpreneur di Jakarta Convention Center (JCC),  Kamis (15/12/2022).

Salah satunya melalui event yang digelar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, UMKM Expo(rt) BRILianpreneur di JCC pada 14-18 Desember 2022, yang diharapkan kontribusi ekspor UMKM bisa mencapai target pemerintah pada 2024.

“Tahun 2024, kita menargetkan ekspor naik 17 persen. Hari ini ekspor produk UMKM kita baru 15,65 persen masih rendah jika dibandingkan dengan Korea Selatan sebesar 19,7 persen, Malaysia 17,3 persen, dan Thailand sebesar 28,7 persen,” ucap MenKopUKM.

Teten  mengapresiasi capaian business matching antara UMKM dan buyer di BRILianpreneur per Kamis (15/12/2022) yang sudah menyentuh kontrak bisnis di angka Rp1,2 triliun. Ia menyakini, angka tersebut terus naik hingga berakhirnya gelaran event BRILianpreneur. 

“Saya mendukung penuh kegiatan BRILianpreneur dan mengajak masyarakat menggunakan produk lokal dan bangkit bersama,” ucap Teten.

Namun demikian lanjut Teten, kebanyakan pelaku UMKM masih mengalami tiga kendala dalam melakukan ekspor. Yakni terkait kualitas, kuantitas hingga literasi yang masih kurang.

Dalam mengatasi berbagai kendala dan tantangan tersebut, KemenKopUKM aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Bea Cukai, lembaga pembiayaan, maupun lembaga sertifikasi terkait percepatan ekspor. 

Selain itu diperlukan  terobosan dan strategi efektif dengan fokus melakukan pendampingan. Termasuk memperbaiki ekosistem terhadap produk yang mempunyai potensi ekspor. 

“Di mana market demand-nya ada, karena banyak pula komoditas produk UMKM yang diekspor. Tapi ekosistemnya belum baik, harus diperbaiki bersama seluruh pihak,” kata Teten.

Lebih lanjut, ia menjelaskan sebesar 96 persen lapangan kerja disediakan oleh usaha mikro. Namun, karena lapangan kerja yang tersedia juga harus berkualitas,  Teten mendorong usaha mikro untuk naik kelas. Sehingga kapasitas maupun kualitas produknya yang dihasilkan berkualitas.

MenKopUKM juga mendorong pembiayaan kepada UMKM bukan hanya modal kerja, tetapi juga investasi untuk meningkatkan kapasitas. Di dalam negeri, pemerintah aktif meningkatkan belanja UMKM dengan target 40 persen tahun ini.

“Presiden Jokowi memberikan arahan angka tersebut terus ditingkatkan. Saya yakin kita bisa berhasil dan mampu menyerap lebih dari 40 persen produk UMKM. Termasuk UMKM yang masuk dalam rantai pasok industri dan BUMN,” katanya.

Teten mengatakan, pemerintah terus mengampanyekan konsumsi produk UMKM. Hal itu terbukti di capaian pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 mencapai 5,7 persen, yang sekitar 54 persennya ditopang oleh konsumsi rumah tangga melalui belanja produk dalam negeri.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, tahun lalu penyelenggaraan BRILianpreneur diikuti oleh 500 UMKM. 

Sementara tahun ini BRILianpreneur melibatkan 500 UMKM bazaar dan 250 UMKM showcase di mana pada tahun lalu mencapai transaksi sebesar Rp10,3 miliar. “BRILianpreneur kali ini kami targetkan tembus Rp 15 miliar,” ucap Sunarso.

Sedangkan nilai kontrak ekspor dari business matching BRILianpreneur tahun lalu mencapai 65 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 1 triliun. Tahun 2022 ditargetkan bisa menembus 75 juta dolar AS atau Rp 1,17 triliun.

“Sejak 8 Desember 2022 sampai hari ini nilai kontrak ekspor sudah tembus 76,74 juta dolar AS atau senilai Rp 1,2 triliun. Buyer tahun lalu sebanyak 14 negara, dan tahun ini kita bawa 20 negara yang sudah melakukan business matching,” kata Sunarso.

Sunarso menegaskan, BRILianpreneur menjadi salah satu upaya BRI dalam kontribusinya menyejahterakan rakyat melalui pengembangan UMKM, menyediakan lapangan kerja dari segmen UMKM agar Indonesia lebih sejahtera.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menambahkan, acara BRILianpreneur selaras dengan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang mengajak seluruh masyarakat menggunakan produk lokal dari UMKM. 

“Semakin tingginya kesadaran menggunakan produk lokal, saya yakin meski di tahun depan kita dihadapkan dengan ancaman resesi, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi masih bisa tumbuh di atas 5 persen,” ujar Sandiaga.

Bahkan lanjut Sandiaga, lapangan kerja yang tercipta dari UMKM juga terus tumbuh dan berkualitas. Dengan mengangkat serta menaikkelaskan usaha mikro ke kecil, kecil ke menengah, menengah ke usaha besar,” tandasnya.

Exit mobile version