Peluang News, Jakarta-Menteri Perdagangan Budi Santoso secara resmi melepas ekspor perdana sebanyak 8.872 pasang alas kaki produksi CV Rumah Jeddiah ke Kuwait. Ekspor senilai USD 38 ribu atau sekitar Rp618 juta ini dilakukan pada Selasa (3/6) di Surabaya, Jawa Timur.
“Ekspor alas kaki ke Kuwait kali ini menunjukkan bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global, bahkan di kawasan yang belum banyak dijajaki eksportir kita,” ujar Mendag Budi Santoso. Ia menambahkan, “Kami harap, produk-produk UMKM tidak hanya beredar di pasar dalam negeri, tapi juga semakin banyak yang ekspor. Syaratnya, harus punya kualitas dan mampu bersaing.”
CV Rumah Jeddiah merupakan UMKM asal Surabaya yang berfokus pada produksi alas kaki dan telah memiliki pengalaman ekspor. Pada Desember 2024 lalu, perusahaan ini mengirimkan 5.000 pasang sepatu ke Libya dengan nilai hampir USD 22 ribu.
“Saya mengapresiasi CV Rumah Jeddiah atas komitmen dan kerja kerasnya dalam mengembangkan produk yang berkualitas dan berdaya saing global. Keberhasilan ini membuktikan bahwa UMKM Indonesia mampu menembus pasar internasional sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi lokal lewat pemberdayaan masyarakat,” tambah Mendag Budi.
CV Rumah Jeddiah memberdayakan lebih dari 800 perajin melalui kemitraan dengan lebih dari 60 UMKM dari Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya.
Direktur CV Rumah Jeddiah, Daniel Oktavianus, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan pemerintah. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Kemendag, terutama melalui perwakilan perdagangan RI di luar negeri yang telah membantu mempertemukan kami dengan calon pembeli dan membuka akses ke pasar internasional,” ujar Daniel.
Ekspor Alas Kaki dan Perdagangan Indonesia-Kuwait
Kementerian Perdagangan mencatat, pada kuartal I 2025, ekspor alas kaki Indonesia mencapai USD 1,89 miliar. Pada 2024, Indonesia menduduki posisi ke-6 dunia dengan nilai ekspor alas kaki mencapai USD 7,08 miliar, tumbuh rata-rata 8,51 persen per tahun dalam lima tahun terakhir.
Di kawasan Timur Tengah, ekspor alas kaki Indonesia pada 2024 tercatat USD 9,71 miliar, dengan Kuwait berada di peringkat ke-7 sebagai mitra dagang.
Untuk periode Januari–Maret 2025, total perdagangan Indonesia-Kuwait mencapai USD 207 juta, terdiri atas ekspor sebesar USD 88,22 juta dan impor sebesar USD 118,78 juta. Tahun 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD 547,53 juta, dengan pertumbuhan rata-rata 15,5 persen per tahun sejak 2020.
Perkuat Ekosistem UMKM dan Akses Ekspor
Mendag Budi menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung UMKM. “Kami menjalin kerja sama dengan platform niaga elektronik dan jaringan ritel modern untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM. UMKM harus memiliki kualitas yang baik dan berdaya saing sehingga bisa memanfaatkan kerja sama ini dengan maksimal,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa Kemendag memiliki berbagai program untuk memperluas akses ekspor, termasuk fasilitasi pitching dan business matching, partisipasi di pameran internasional, peningkatan kapasitas, serta dukungan penjenamaan produk ekspor.
“Kami terus mendorong pelaku usaha untuk menembus pasar global. Untuk itu, Kemendag menghadirkan berbagai program strategis seperti Trade Expo Indonesia, business matching, dan penguatan jaringan perwakilan dagang di luar negeri,” kata Budi.
Sejak awal 2025, Kemendag telah menggelar kegiatan pitching dan business matching secara rutin, yang melibatkan 466 pelaku usaha dengan potensi transaksi mencapai USD 68,65 juta untuk periode Januari–Mei 2025.
Dalam acara pelepasan ekspor tersebut, Mendag didampingi oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Iwan, serta Direktur CV Rumah Jeddiah Daniel Oktavianus.
Jika Anda ingin versi cetak, daring, atau format siaran pers, saya bisa bantu sesuaikan juga.