JAKARTA—–Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, sekalipun ada kenaikan impor pangan, tetapi sebetulnya ekspor Indonesia pada bidang yang sama juga meningkat. Neraca perdagangan pada September yang lalu masih menunjukan surplus.
Hal itu dikatakan Mendag ketika menanggapi pertanyaan awak media, bahwa terjadi kenaikan impor beberapa komoditas pangan terjadi di 2018 ini.
Salah satu yang mengalami kenaikan, yakni komditas beras, impornya mencapai 2,01 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya hanya 198.560 ton. Selain itu komoditas gula tebu mengalami kenaikan sebesar 9,7% atau dari 3,08 juta ton menjadi 3,38 juta ton.
“Hanya jenisnya saja yang berberbeda. Ekspor kopi kita juga tinggi. Kita juga impor kako, tetapi ekspor kita tinggi,” ujar Enggartiasto di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Menurut Mendag lagi pemerintah akan mengendalikan impor barang jadi, salah satunya melalui kebijakan PLB (Pusat Logistik Berikat). Namun, kebijakan ini masih dikomunikasikan lebih lanjut dengan pemangku kebijakan terkait.
Badan Pusat Statistik menyebutkan nilai ekspor Indonesia Januari–September 2018 mencapai US$134,99 miliar atau meningkat 9,41 persen dibanding periode yang sama tahun 2017, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$122,31 miliar atau meningkat 9,29 persen.
Sementara nilai impor mencapai US$ 14,60 miliar atau tumbuh 14,18% per September 2018.